REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi penugasan impor daging kerbau beku terus berlanjut demi memenuhi kebutuhan daging dalam negeri. Perum Bulog sebagai BUMN yang ditugaskan mengimpor daging kerbau beku menyatakan, realisasi impor sudah mencapai 14 ribu ton atau 17,5 persen dari total penugasan 80 ribu ton tahun ini.
"Saat ini impor sudah 14 ribu ton," kata Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal kepada Republika.co.id, Kamis (13/5).
Sementara realisasi impor kerbau terus masuk, Bulog menyatakan, kembali menggelar pperasi pasar daging beku di guna memastikan ketersediaan pasokan pangan khususnya daging beku dan sekaligus menjamin tidak adanya gejolak harga daging menjelang Idul Fitri tahun ini.
“Karena kebutuhan akan daging menjelang lebaran ini masih cukup tinggi, Bulog menggelar lagi Operasi Pasar daging beku agar masyarakat betul-betul melihat sendiri dan menjadi tenang”, kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita usai memantau Operasi Pasar daging beku di RPK Center Gatot Subroto pada Senin (10/05).
Febby juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok daging beku yang tersedia untuk langsung dijual kepada masyarakat.
“Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut,” kata Febby Novita menanggapi kebutuhan daging saat ini.