REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Kepolisian Israel mengatakan, pihaknya telah menangkap 374 warga Palestina dari berbagai daerah selama protes malam sebelumnya. Dalam penangkapan itu, banyak di antaranya adalah anak berusia 13 tahun.
Dilaporkan, banyak juga korban luka dalam penangkapan tersebut. Salah satunya, seorang wanita Palestina yang berusia 33 tahun di Lod yang mengalami kondisi serius setelah dipukul di bagian kepala. Laporan itu juga menyebutkan siapa yang menyerang wanita yang sedang hamil tersebut. Berdasarkan informasi, wanita itu berhasil melahirkan setelah dibawa ke Rumah Sakit Assaf Harofeh.
Menurut laporan situs Ynetnews Israel, protes terjadi di Yerusalem, Haifa, Lod, Tiberias, Acre, Umm Al-Fahm, Bat Yam, Jaffa, Jisr Al-Zarqa, Wadi Ara, Hadera, dan Be'er Sheva.
Lebih jauh, mengutip Ahram, Kamis (13/5), massa dari pihak Israel juga menikam seorang pria Palestina yang terluka parah. Bahkan, dalam rekaman yang tersebar di media sosial, sekelompok orang Israel itu menyerang sebuah kendaraan di kota Tiberias utara.
Terpisah di Bat Yam, para ultranasionalis membawa seorang pria Palestina keluar dari mobilnya untuk memukulinya sampai dia berlumuran darah dan tidak bisa bergerak. Pihak rumah sakit mengatakan, kondisinya serius. Sementara itu, ayah dari lima anak, yang juga penduduk Ramla, menjalani operasi, karena ia mengalami luka besar di wajahnya.
Di rekaman TV setempat, sejumlah orang Israel terlihat memecahkan jendela toko es krim Palestina yang populer, Victory. Mereka juga meneriakan yel-yel ‘Matilah orang Arab’.
Sebelumnya, Israel berencana untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem timur. Hal ini mengakibatkan protes Palestina yang dihadapkan dengan penumpasan agresif, serta serangan roket oleh faksi Palestina di Gaza yang ditanggapi Israel dengan serangan udara tanpa henti. Hingga kini, lebih dari 83 warga Gaza tewas, termasuk 17 anak-anak, sementara ratusan lainnya luka-luka.