Kamis 13 May 2021 20:45 WIB

Masjid di Inggris Sholat Idul Fitri dalam Beberapa Gelombang

Aplikasi digital untuk reservasi sholat digunakan untuk memudahkan protokol kesehatan

Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,
Foto: Harun Chown / PA melalui AP
Orang-orang Shalat di Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, Rabu (14/4). Untuk kegiatan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa,

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON —   Komunitas Muslim di Inggris Raya melaksanakan shalat Idul Fitri di masjid dengan protokol kesehatan ketat setelah pemerintah Inggris memberikan kelonggaran untuk beribadah dan merayakan shalat secara berjamaah meski dengan aturan yang harus ditaati bersama.

Berdasar pantauan ANTARA, masjid-masjid di Kota Southampton, Oxford, London dan kota-kota lain menyelenggarakan ibadah shalat Idul Fitri dalam beberapa gelombang. Madina Central Mosque Southampton dan Bashir Ahmad Mosque tercatat menyelenggarakan shalat Idul Fitri dalam tiga gelombang. Sementara itu, masjid Markaz Bilal Islamic Society (ISOC) di Universitas Southampton menyelenggarakan shalat dalam empat gelombang, yakni pukul 08.00, 08.30, 09.00, dan 10.30 pagi waktu Inggris. 

Pelaksanaan shalat bertahap ini untuk mencegah kerumunan dan menghindari persebaran virus Covid-19 yang lebih luas. Usamah, seorang Imam di masjid Markaz Bilal ISOC menyampaikan pihaknya mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah setempat dan  mendapat izin dari otoritas kampus. "Ini perayaan Idul Fitri tahun kedua bagi kami warga muslim di Inggris. Untungnya, tahun ini pemerintah setempat telah memberi izin dan pihak kampus juga setuju untuk penyelenggaraan shalat Idul Fitri ini, tentu dengan penerapan protokol kesehatan ketat," kata Usamah, yang juga mahasiswa Universitas Southampton.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan  warga yang shalat harus membawa perlengkapan lengkap semisal sajadah, masker, dan hand sanitizer serta wudhu dari rumah. Pihak pengelola masjid menutup tempat wudhu dan toilet untuk mencegah penularan virus dan mengurangi risiko penyakit.

Pengelola masjid Markaz Bilal ISOC mewajibkan jamaah untuk mendaftar terlebih dahulu untuk pengaturan kuota shalat Idul Fitri. Satu pekan sebelumnya, pihak pengelola masjid membagikan informasi untuk pendaftaran shalat dengan memanfaatkan teknologi digital. Aplikasi digital untuk reservasi tempat sholat ini digunakan untuk memudahkan penerapan protokol kesehatan. Pendaftar cukup memasukkan data nama dan waktu shalat, lalu akan ada barcode yang digunakan sebagai tanda masuk masjid.

"Kami menggunakan aplikasi digital yang secara khusus bisa memantau jumlah warga yang ingin shalat Idul Fitri. Sebagian dari mahasiswa dan keluarganya, juga warga muslim di sekitar Southampton," kata Usamah.

Pihak takmir masjid juga menyediakan aneka makanan ringan dan buah untuk anak-anak, yang diberikan setelah pelaksanaan shalat Idul Fitri. Abu Yusuf, warga Muslim di Southampton, mengaku senang dengan pelaksanaan shalat Idul Fitri tahun ini. 

"Alhamdulillah, tahun ini kita di Inggris dapat melaksanakan shalat di masjid. Saya ingat tahun lalu kita tidak dapat melaksanakan shalat bersama karena pandemi. Jadi, tahun ini kemajuan penting, harus disyukuri. Semoga pandemi segera berlalu," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement