Kamis 13 May 2021 21:23 WIB

Total Zakat, Infak, dan Sedekah di Batam Rp23 miliar  

Dana zakat, infak, dan sedekah di Batam tahun ini turun dari tahun lalu

Red: Nashih Nashrullah
Dana zakat, infak, dan sedekah di Batam tahun ini turun dari tahun lalu. Ilustrasi zakat
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Dana zakat, infak, dan sedekah di Batam tahun ini turun dari tahun lalu. Ilustrasi zakat

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM— Kementerian Agama Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau mencatat total zakat mal, zakat fitrah, kafarat, fidiyah, infak, dan sedekah yang terkumpul sepanjang Ramadhan 1442 Hijriyah di daerah itu mencapai Rp23 miliar.

Kepala Kemenag Kota Batam, Zulkarnain Umar, di Batam, Kamis (13/5), menyatakan jumlah zakat, kafarat dan fidiah yang terkumpul pada tahun ini menurun dibandingkan dengan pada 2019 yang mencapai Rp26 miliar.

Baca Juga

"Pada 2020 jauh karena kita tidak selenggarakan sholat  (berjamaah di lapangan/masjid, red.) , tentu jauh penurunannya. Kami perbandingkan data ini dengan 2019," kata dia.

Dia juga menyebutkan meski secara total menurun dibandingkan dengan pada 2019, jumlah zakat mal yang terkumpul pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan pada 2020.

Dia menduga meningkatnya total zakat mal karena masyarakat menunaikan kewajibannya di Batam, akibat larangan mudik. "Terjadi kenaikan hampir lima persen," kata dia. 

Pada kesempatan itu, ia tidak merinci total zakat fitrah pada tahun ini dan tahun lalu. Zulkarnain juga menyebutkan total zakat mal pada tahun ini menurun dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.

Sholat Idul Fitri 1442 Hijriyah di Batam digelar di 557 lokasi yang tersebar di 12 kecamatan di pulau utama dan pulau penyangga. Sholat  Idul Fitri juga digelar di Dataran Engku Putri yang dihadiri Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi.

Pelaksanaan sholat  dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penularan Covid-19. 

Secara terpisah, dalam khutbah Sholat  Id di Dataran Engku Putri, Deden Sirajudin menyatakan Allah memberikan pendidikan melalui Ramadhan agar umat menjadi insan yang hakiki. Pada ibadah puasa, kata dia, Allah menempa Muslim dengan kesabaran, untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Pelajaran itu, katanya, juga terasa dalam situasi masyarakat di tengah wabah dan musibah yang melanda sampai hari ini. Muslim tetap sabar mencari upaya keluar dari permasalahan.

Dia mengatakan masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan itu salah satu keikutsertaan dalam mencari jalan keluar dari masalah pandemi.Pada Ramadhan, katanya, Allah memberikan pendidikan agar Muslim mempunya kepekaan terhadap masyarakat lainnya. 

Umat Muslim diwajibkan membayar zakat pada akhir Ramadhan. "Kelebihan kita miliki ada punya orang yang tidak berkemampuan ekonomi," kata dia.

Dia mengatakanpembayaran zakat mal bagian dari upaya mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement