Jumat 14 May 2021 14:51 WIB

DK PBB Bahas Kekerasan Israel-Palestina Ahad

Sesi Dewan Keamanan PBB sebelumnya direncanakan Jumat ini namun diundur.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga Palestina memeriksa menara Hanadi yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 11 Mei 2021.
Foto: EPA/MOHAMMED SABER
Warga Palestina memeriksa menara Hanadi yang hancur setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, 11 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) merencanakan pertemuan publik virtual, pada Ahad (16/5). Menurut para sumber diplomat, pertemuan mendesak tersebut untuk membahas kekerasan meningkat antara Israel dan Palestina.

Sebelumnya Amerika Serikat (AS) membatalkan sesi DK PBB yang direncanakan Jumat (14/5) dan mengusulkan pertemuan awal pekan depan. AS sepakat memindahkan sesi. Pemindahan sesi itu diminta oleh Tunisia, Norwegia, dan Cina. AS mengatakan, ingin memberikan waktu untuk diplomasi.

Ketika ditanya soal pembatalan sesi Jumat, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, bahwa AS tidak memblokir pertemuan, tapi ingin mengadakannya nanti.

"Kami terbuka dan mendukung diskusi terbuka di Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Blinken kepada wartawan di Washington seperti dilansir laman Channel New Asia, Jumat (14/5).

"Saya pikir kita akan melihat awal pekan depan. Ini, saya harap, akan memberikan waktu bagi diplomasi untuk berpengaruh," katanya sebelum pertemuan yang ditetapkan pada Ahad.

AS, sekutu utama Israel, telah membela serangan mematikan negara Yahudi itu sebagai tanggapan atas tembakan roket dari gerakan Palestina Hamas yang mengontrol Jalur Gaza. Namun pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan kekhawatiran atas korban sipil dan sebelumnya mendorong Israel untuk menunda penggusuran warga Palestina di Yerusalem, pemicu langsung dari gejolak tersebut.

Pada Rabu, Blinken berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, Hady Amr. Blinken mengatakan, AS tengah mencari upaya diakhirinya kekerasan yang terus merenggut nyawa anak-anak, wanita, dan pria yang tidak bersalah. "Kami sudah sangat jelas menyatakan bahwa serangan roket harus dihentikan," katanya.

Sesi Dewan Keamanan diadakan melalui konferensi video karena pandemi. Sesi ini membutuhkan dukungan dari semua 15 anggota.

Jumat pagi, Israel membombardir Gaza dengan serangan artileri dan udara sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung terhadap Hamas. "Pesawat dan pasukan Israel di darat sedang melakukan serangan di Jalur Gaza," kata tentara Israel dalam pesan singkat.

Lebih dari 100 orang di Gaza telah dilaporkan tewas sejak Senin, termasuk 27 anak. Sementara lebih dari 580 orang terluka ketika pengeboman hebat telah mengguncang daerah kantong pantai yang padat dan merobohkan seluruh blok menara. Di Israel, tujuh orang tewas sejak Senin, termasuk seorang anak berusia enam tahun, setelah sebuah roket menghantam sebuah rumah keluarga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement