Jumat 14 May 2021 16:12 WIB

Gempa Nias Barat Terasa Hingga Padang, Pasien RS Panik

Gempa berkekuatan magnitudo 7,2 Nias Barat terasa hingga Sumatra Barat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,2  mengguncang Nias, Provinsi Sumatera Utara, pada Jumat (14/5) siang. Gempa ini terasa hingga ke Sumatera Barat. Beberapa warga di sejumlah daerah di Sumbar, merasakan getaran gempa cukup kuat.

Di antaranya di Rumah Sakit Dokter Muhammad Djamil Padang. Gempa sempat membuat pasien dan keluarga pasien panik. Sebagian besar yang sedang berada di ruang perawatan berhamburan menyelamatkan diri. Mereka keluar dari ruangan menuju halaman depan. Sebagian di antaranya ada juga yang naik ke lantai paling atas.

"Kita panik juga, sehingga lari menyelamatkan diri. Sekarang kita sudah kembali ke ruangan,” kata salah seorang keluarga pasien di RSUP M Djamil, Indra.

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi RS.DR.M.Djail Padang, Gustavianof membenarkan gempa sempat membuat panik pengunjung dan pasien. Namun, usai gempa reda, pasien dan pengunjung kembali ke ruangan masing-masing.  

“Tidak mempengaruhi pelayanan perawatan pasien. Memang awalnya ada kepanikan akibat gempa, namun bisa ditenangkan petugas," ucap Gustavianof.

BMKG mencatat, gempa terjadi pukul 13:33:07 WIB, dengan lokasi 0.10 Lintang Utara (LU) dan  96.53 Bujur Timur (BT) pada posisi 141 km Barat Daya Nias Barat, dengan kedalaman 19 Kilometer.

Getaran gempa dirasakan berayun hingga ke Sumatera Barat. Bukan hanya di Padang, namun getaran gempa juga terasa sampai ke Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar.

Hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut. Kabid Kedaruratan BPBD Kota Padang, Sutan Hendra mengatakan, pihaknya belum menerima laporan apapun.

“Hanya ada kepanikan di rumah sakit dan hotel-hotel. Kerusakan belum ada laporan,” ujar Sutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement