Jumat 14 May 2021 16:39 WIB

Peningkatan Covid, Singapura Kembali Batasi Pertemuan Sosial

Peningkatan kasus ini dinilai sebagai sebuah kemunduran dalam perjuangan lawan virus.

virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura mengumumkan pada Jumat pembatasan pertemuan sosial dan kegiatan publik paling ketat sejak pelonggaran penguncian Covid-19 tahun lalu. Pembatasan dilakukan  di tengah peningkatan infeksi yang didapat secara lokal dalam beberapa pekan terakhir.

Langkah-langkah baru yang diumumkan oleh kementerian kesehatan ini akan berlaku mulai Ahad hingga pertengahan Juni, termasuk membatasi pertemuan sosial untuk dua orang dan menghentikan makan di restoran.

Baca Juga

"Ini jelas merupakan kemunduran dalam perjuangan kami melawan Covid-19," kata Lawrence Wong, menteri pendidikan yang ikut memimpin gugus tugas virus Corona Singapura.

Bekerja dari rumah juga akan dijadikan pengaturan di bawah tindakan baru. Pihak berwenang mengatakan mereka akan meninjau langkah-langkah tersebut setelah dua pekan untuk menilai apakah penyesuaian diperlukan.

Pusat perdagangan dan keuangan Asia telah melaporkan hampir nol atau satu digit infeksi lokal harian selama berbulan-bulan, sebelum peningkatan kasus baru-baru ini.Pada Kamis, ia mengonfirmasi 24 kasus Covid-19 yang ditularkan secara lokal, jumlah harian tertinggi sejak pertengahan September didorong sebagian oleh klaster di bandara Changi.

Pasar saham Singapura turun sekitar 3 persen, dipimpin oleh jatuhnya saham yang terpapar ritel dan perusahaan yang terekspos pada perjalanan. Saham Singapore Airlines turun lebih dari 6 persen.Dolar Singapura juga tergelincir sedikit setelah pengumuman tersebut.

Singapura akan mengadakan Dialog Shangri-La tahunan mulai 4 Juni 5 Juni, yang biasanya menarik para pejabat militer tingkat atas, diplomat, dan pembuat senjata dari seluruh dunia.Singapura juga berencana menjadi tuan rumah KTT tahunan Forum Ekonomi Dunia pada Agustus.

sumber : Reuters/antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement