Jumat 14 May 2021 16:49 WIB

BPBD Padang: Belum Ada Laporan Kerusakan Dampak Gempa Nias

BPBD mengatakan baru memantau laporan kepanikan warga di sejumlah titik.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gempa bumi magnitudo 7,2 di Nias Barat, Provinsi Sumatra Utara, Jumat (14/5) terasa cukup kuat hingga Sumatra Barat. Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Sutan Hendra mengatakan, pihaknya langsung bereaksi dengan simulasi dan menenangkan kepanikan warga begitu terjadi gempa.

"Kami dari Pusdalops BPBD Kota Padang langsung bereaksi mensimulasikan gempa, kemudian menenangkan masyarakat," kata Sutan.

Sutan menyebut sampai saat ini BPBD Padang belum mendapatkan laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut. Mereka menyebut dampak gempa baru sebatas kepanikan warga karena goncangan cukup kuat.

"Belum ada kami terima laporan kerusakan pascagempa, yang terpantau adanya kepanikan masyarakat, seperti di Rumah Sakit M Djamil Padang, kemudian di hotel hotel, ada kepanikan sesaat pengunjung," ujar Sutan.

BMKG mencatat, gempa terjadi pukul 13:33:07 WIB, dengan lokasi 0.10 Lintang Utara (LU) dan  96.53 Bujur Timur (BT) pada posisi 141 km Barat Daya Nias Barat, dengan kedalaman 19 Kilometer.

Getaran gempa dirasakan berayun hingga ke Sumatra Barat. Bukan hanya di Padang, namun getaran gempa juga terasa sampai ke Padang Panjang dan Kabupaten Tanah Datar.

BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang Irwan Slamet mengatakan pihaknya mendeteksi terjadi empat kali gempa susulan pascagempa pertama.

setelah gempa utama dengan kekuatan Magnitudo 7,2 pada pukul 13;33;07 WIB, terjadi gempa susulan pada 13:43:24 WIB dengan Magnitudo 5,4, lalu gempa dirasakan juga pukul 14:01:47 WIB dengan kekuatan M. 4,4. Lima menit kemudian atau tepat pukul 14:06:25 WIB, terjadi gempa dengan M.4,4. Gempa susulan terakhir terjadi pukul 14:16:17 WIB, ber-Magnitudo 5.0.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement