REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO — Pengguna Instagram sekarang dapat lebih mudah menentukan identitas gender mereka, setelah platform meluncurkan bagian khusus pada profil akun untuk membagikan kata ganti. Fitur baru, diumumkan pada (11/5) memungkinkan pengguna untuk berbagi hingga empat kata ganti yang dipilih dari daftar kata ganti umum yang telah disetujui sebelumnya, termasuk she, he, they, ze dan lainnya.
Perusahaan mengatakan pengguna dapat mengedit atau menghapus kata ganti kapan saja, dan dapat mengisi formulir untuk menambahkan kata ganti jika tidak disertakan. Pengguna juga akan dapat menentukan apakah mereka ingin kata ganti dibagikan hanya dengan pengikut atau secara publik di Instagram. Untuk pengguna di bawah usia 18 tahun, kata ganti secara otomatis akan dirender.
“Banyak pengguna sudah menggunakan bagian biodata tradisional di Instagram untuk membagikan kata ganti sebelum bagian khusus diperkenalkan,” kata Asisten Profesor Komunikasi di Syracuse University, Jennifer Grygiel, dilansir dari The Guardian, Jumat (14/5).
“Ini telah menjadi norma untuk sementara waktu, jadi dalam arti tertentu mereka meluncurkannya secara perlahan. Dari sudut pandang inklusi, ini adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh semua produk,” ujarnya lagi.
Tidak hanya semua platform harus menyertakan opsi untuk memilih kata ganti, kata Grygiel, tetapi semua pengguna harus memanfaatkan fitur-fitur itu. “Bagi kami yang mencoba bersikap ramah dan inklusif, ini adalah praktik terbaik untuk semua orang. Ini memungkinkan kami membangun komunitas yang lebih baik dan masyarakat yang lebih baik, ketika kami melakukan percakapan seperti ini,” kata mereka.
Instagram mengatakan dalam sebuah cicitan bahwa fitur tersebut tersedia di “beberapa negara”, tetapi tidak menentukan lebih lanjut yang mana. Seorang juru bicara mengatakan informasi kata ganti Guardian tidak akan dibagikan dengan pengiklan dan hanya untuk tujuan tampilan.
Namun, Grygiel mengatakan, Instagram memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat platform lebih inklusif untuk semua. Platform tersebut telah dituduh menyensor anggota komunitas LBTQ+ di masa lalu, termasuk melarang iklan tanpa alasan atau menghapus gambar secara keliru.
“Ada banyak penindasan dan pelecehan dan kami masih belum melihat cukup dukungan,” kata Grygiel.