REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membentuk satuan perlindungan masyarakat (Linmas) khusus menangani bidang pariwisata. Sejak dibentuk pada 2020, saat ini sudah ada 21 anggota Linmas Pariwisata.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Arif Dharmawan, mengatakan, Kota Solo menjadi yang pertama memunculkan Linmas Pariwisata. "Tugasnya khusus tentang pariwisata, jadi kami bekali tentang informasi pariwisata di Solo, potensi Kota Solo apa," kata Arif kepada wartawan, Kamis (13/5).
Pada momen libur Lebaran 2021 ini, Satpol PP Solo telah mengerahkan petugas Linmas Pariwisata di lokasi-lokasi wisata. Saat ini, Linmas Pariwisata baru ada di sejumlah kelurahan, terutama yang mempunyai tempat wisata seperti museum.
Mereka bakal mengarahkan para wisatawan terkait potensi pariwisata di lokasi tersebut. Selain itu, Linmas Pariwisata juga diarahkan melakukan penguraian keramaian di lokasi wisata untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Mereka juga kami berikan informasi tentang hotel dan sebagainya mulai dari guest house sampai dengan bintang lima potensinya seperti apa. Meskipun sudah ada aplikasi Solo Destination kan mereka lebih bisa mengarahkan," imbuh Arif.
Sebelumnya, para petugas Linmas Pariwisata tersebut dibekali dengan bimbingan teknis (bimtek) yang menghadirkan narasumber dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta dari pelaku wisata. Sehingga, diharapkan mereka lebih cepat memahami tentang tugas baru di bidang pariwisata.
"Nanti akan kami lebarkan ke seluruh kelurahan. Saat ini kan khusus kelurahan yg mempunyai potensi pariwisata misalnya Baluwarti, Sondakan dan lainnya kan ada museum-museum itu," ucapnya.
Menurutnya, proses rekrutmen personel Linmas Pariwisata diambil dari anggota Linmas yang sudah ada. Mereka diseleksi mulai dari tingkat pendidikan, kinerja selama menjadi anggota Linmas, serta pengetahuan tentang pariwisata.
Rencananya, tahun ini Pemkot bakal kembali merekrut 15 anggota Linmas Pariwisata. Proses rekrutmen bakal dilaksanakan secara terbuka. Sejumlah syaratnya antara lain, pendidikan minimal SMA tetapi lebih diprioritaskan lulusan D3 Pariwisata, memiliki kemampuan komunikasi, serta bahasa Inggris ringan.