Sabtu 15 May 2021 06:18 WIB

Ruas Jalan Labuan-Pandeglang Terjadi Antrean Panjang

Antrean panjang kendaraan karena banyaknya simpang empat jalan pada ruas jalur itu.

Sejumlah wisatawan memanfaatkan waktu usai berlebaran dengan rekreasi di Pantai Sambolo Anyer, Serang, Banten.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah wisatawan memanfaatkan waktu usai berlebaran dengan rekreasi di Pantai Sambolo Anyer, Serang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Ruas jalan Labuan menuju Pandeglang, Banten, terjadi antrean panjang. Kondisi ini berakibat pada pergerakan lalu lintas kendaraan berjalan pelan atau merayap.

Berdasarkan pantauan di Pandeglang, Jumat (14/5) malam, antrean, umumnya kendaraan pribadi dari Labuan menuju Pandeglang, berjalan pelan. Kendaraan pribadi itu kebanyakan adalah wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata pesisir Banten bagian barat, yakni Pantai Carita-Anyer.

"Kami yakin antrean kendaraan ini karena banyak perempatan jalan, sehingga menimbulkan kemacetan," kata Budi, seorang petugas pengamanan di Pandeglang.

Meskipun demikian, antrean kendaraan itu dapat diatasi karena petugas bekerja keras untuk menguraikan banyaknya kendaraantersebut. Kemacetan kendaraan tersebut, kata dia, selain padatnya kendaraan, banyaknya perempatan juga ikut menyebabkan antrean.

Selama ini, arus jalan dari Labuan menuju Pandeglang menimbulkan kemacetan karena terjadi peningkatan kendaraan."Sehari setelah Lebaran banyak pengunjung wisata mendatangi lokasi Pantai Carita dan Anyer," katanya menjelaskan.

Nawawi, seorang pengemudi mengaku dirinya terjebak kemacetan sejak melintasi Jalan Cibiuk arah menuju Pandeglang hingga menempuh perjalanan selama 2,5 jam. Semestinya, kata dia, dirinya sudah tiba di Rangkasbitung pukul 09.00 WIB, namun baru tiba pukul 23.30 WIB.

Kendaraan yang melintasi jalan menuju Pandeglang itu, setelah penumpangnya selesai mengunjungi lokasi wisata di pesisir Banten bagian barat. "Kami minta petugas agar lebih banyak disebar di lokasi perempatan agar arus kendaraan bisa berjalan lancar," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement