Ahad 16 May 2021 03:46 WIB

Kapasitas Ruang Rawat Pasien Covid-19 di Batam Kian Terbatas

Terdapat 608 orang pasien positif Covid-19 di Kota Bata yang masih dirawat di RS.

Pemudik tiba di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau. (ilustrasi)
Foto: Teguh prihatna/ANTARA
Pemudik tiba di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM --  Kapasitas ruang rawat pasien positif Covid-19 di Kota Batam kian terbatas. Kondisi itu, seiring meningkatnya angka penularan di daerah setempat.

"Ruang rawat masih ada, walau enggak banyak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam Kepulauan Riau, Sabtu (15/5).

Baca Juga

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam mencatat terdapat 608 orang pasien positif Covid-19 yang masih aktif di kota itu, hingga Jumat (13/5) malam. Sebanyak 346 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, dan yang lainnya dirawat di 12 rumah sakit yang tersebar di penjuru kota, di antaranya RS Awal Bros sebanyak 50 orang, RS Elisabeth Batam Kota 49 orang, dan RSUD Embung Fatimah 36 orang.

Sedangkan RS Khusus Infeksi Pulau Galang kini tidak lagi merawat warga Batam yang positif Covid-19, karena berkonsentrasi pada perawatan pekerja migran Indonesia, yang juga terpapar virus corona saat pulang dari Malaysia. Sementara itu, secara keseluruhan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat total 7.836 warga positif, sebanyak 7.058 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 170 orang meninggal dan 608 lainnya sedang dirawat.

"Tingkat kematian 2,169 persen, tingkat kesembuhan 90,071 persen, dan tingkat kasus aktif 7,759 persen," kata Didi.

Penularan Covid-19 di Batam sudah sampai ke pulau-pulau penyangga. Bahkan dari tiga kecamatan pulau penyangga, hanya satu yang masih bersih dari paparan virus corona yaitu Galang, sedangkan Kecamatan Belakangpadang berzona merah dengan 16 orang sedang dirawat dan Bulang dengan seorang dirawat. Sedangkan di pulau utama, seluruh (sembilan) kecamatan di sana berzona merah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement