REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sebuah perahu wisata yang mengangkut 20 penumpang terbalik di Waduk Kedung Ombo di wilayah Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5) sekitar pukul 11.00 WIB. Sebanyak 11 penumpang dinyatakan selamat dan sembilan lainnya tenggelam.
Hingga Sabtu pukul 20.00 WIB, tim gabungan sudah mengevakuasi enam orang yang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya masih proses pencarian.
Koordinator Basarnas pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto, mengatakan, penyebab terbaliknya perahu wisata tersebut lantaran kelebihan muatan. Perahu tersebut berangkat dari tepi menuju ke warung makan apung di tengah waduk.
Pada saat perahu sudah hampir mencapai warung apung, banyak penumpang yang melakukan swafoto di depan perahu. Akibatnya, perahu yang ditumpangi menjorok ke depan sehingga air mulai masuk perahu kemudian terbalik.
"Jarak tepi sampai ke warung apung sekitar 1 kilometer, tidak terlalu jauh, tapi karena kelebihan muatan menyebabkan perahu terbalik," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu malam.
Arif menyebut, kapasitas perahu tersebut seharusnya maksimal diisi 14 penumpang termasuk nahkoda dan kenek. Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun tim Basarnas, di perahu tersebut terdapat pelampung tetapi tidak dikenakan para penumpang.
"Yang jelas kita tahunya kelebihan muatan, harusnya 14 ini dinaiki 20 orang. Infonya ada pelampung cuma tidak dipakai, makanya ini yang kami gali. Saya masih mencari saksi kunci nahkoda ini, nahkodanya selamat," terang Arif.
Menurut Arif, jarak antara kejadian dan kedatangan tim evakuasi cukup jauh, yakni sekitar 2,5 jam. Kejadian terjadi pukul 11.00 WIB, sedangkan bantuan mulai berdatangan pukul 13.30 WIB.
Sampai saat ini masih ada tiga korban tenggelam yang masih dalam proses pencarian. Enam korban meninggal dunia telah dibawa ke RSUD Waras Andong, Boyolali. "Kendalanya kedalaman waduk cukup dalam juga, sekitar 20 sampai 30 meter," imbuhnya.
Proses evakuasi melibatkan ratusan tim gabungan dari berbagai wilayah, antara lain kabupaten/kota di eks Karesidenan Surakarta, Magelang, Grobogan, hingga Semarang.