REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- MyAqsaDefenders, sebuah koalisi dari 16 organisasi non-pemerintah Malaysia, bertekad mengumpulkan 10 juta ringgit atau sekitar Rp 35 miliar untuk membantu rakyat Palestina.
Menurut sekretariat koalisi itu, dana tersebut akan digunakan untuk keadaan darurat serta untuk bantuan jangka pendek dan panjang. Sejauh ini, MyAqsaDefenders telah mengumpulkan 2 juta ringgit. Mereka mengatakan akan meningkatkan jumlah tersebut untuk mencapai target.
“Dari jumlah keseluruhan, 1 juta ringgit akan disalurkan untuk memenuhi permintaan perbaikan Klinik Al-Aqsa, selain memastikan stok obat dan barang yang dibutuhkan untuk perawatan darurat sudah tersedia, serta peralatan seperti ventilator," kata koalisi itu dalam sebuah pernyataan, Jumat (15/5).
Sebagian dari dana tersebut juga akan digunakan untuk bantuan keuangan segera kepada penjaga al-Quds, untuk mendanai biaya hukum bagi mereka yang ditangkap di al-Aqsa, serta untuk insiden yang tidak diinginkan atau jika terjadi sesuatu di Sheikh Jarrah.
"Dana juga akan digunakan untuk menjamin mata pencaharian warga di kota tua Yerusalem," tambah mereka.
MyAqsaDefenders juga telah meluncurkan kampanye daring yang mengutuk serangan dan kekejaman Israel menggunakan tagar #ShameOnIsrael dan #IsraelKoyak yang kini menjadi tagar populer di situs media sosial seperti Facebook, Instagram dan Twitter.
Koalisi itu menyambut baik keterlibatan setiap LSM, tokoh masyarakat, dan figur publik yang memiliki tekad untuk membela Masjid al-Aqsa dan Kota al-Quds. "Tanah Palestina adalah milik kita semua dan mempertahankannya dengan semangat dan darah adalah hal yang harus didukung bersama," kata mereka.