Ahad 16 May 2021 14:03 WIB

Banjir di Satui, Kalsel Menelan Satu Korban Jiwa

Habruddin Nor ditemukan meninggal pada Ahad (16/5), setelah menolak untuk dievakuasi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah warga menerobos banjir yang merendam permukiman di Jalan Biduri, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Sabtu (15/5/2021).
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Sejumlah warga menerobos banjir yang merendam permukiman di Jalan Biduri, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Sabtu (15/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Bencana banjir besar menerjang lima desa di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Banjir menyebabkan satu korban jiwa pada Ahad (16/5).

Kapolsek Satui AKP Parman mengatakan, korban bernama Habruddin Nor (70 tahun) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di RT 03, Nomor 23 Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui. "Korban pertama kali ditemukan dalam kamar ketika tetangga korban hendak mengantarkan teh hangat dan air minum, di mana korban tetap bertahan di rumah meski kebanjiran," terang Parman.

Sebelumnya korban menolak dievakuasi setelah banjir menerjang pada Kamis (13/5). Habruddin tetap bertahan di rumah, meski warga lainnya telah mengungsi. Menurut keterangan tetangganya, kata Parman, diperkirakan korban baru saja meninggal sesaat sebelum ditemukan lantaran pada Sabtu (15/5) malam WIB, warga masih melihat korban di jendela.

"Diperkirakan korban meninggal karena terjatuh dari tempat tidur lalu terendam air yang masih mengenangi lantai rumah," ucap Parman.

Atas jatuhnya korban jiwa dari peristiwa banjir tersebut, Parman mengingatkan masyarakat untuk bersedia dievakuasi jika kondisi rumah tidak memungkinkan lagi untuk bertahan. "Air saat ini memang berangsur surut, namun dengan kondisi masih terjadinya hujan sewaktu-waktu banjir bisa saja terjadi lagi. Untuk itu, masyarakat diminta waspada dan tetap siaga," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement