Jumlah Pengunjung Objek Wisata Baturraden Turun Drastis
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Lokawisata Baturraden di Banyumas, Jawa Tengah. | Foto: Republika/Wahyu Suryana
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Jumlah pengunjung objek wisata Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, selama masa libur Lebaran tahun ini, turun drastis dibanding Lebaran dalam kondisi normal. Meski pada Lebaran tahun ini objek wisata andalan Pemkab Banyumas tersebut tetap dibuka, namun jumlah pengunjung yang datang tidak mencapai batas maksimal jumlah kunjungan yang diizinkan.
''Kalau dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan Lebaran tahun ini jelas turun drastis,'' jelas Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani, Ahad (16/5).
Menurutnya, bila ada kondisi normal, kunjungan wisatawan pada masa Lebaran bisa mencapai lebih dari 10 ribu orang per hari, maka pada Lebaran kali ini tidak sampai 4.000 orang per hari.
Berdasarkan data yang dia terima dari pengelola obyek wisata Baturraden, jumlah kunjungan wisatawan pada hari pertama Lebaran, Kamis (13/5), jumlah pengunjung tercatat hanya 503 orang. Sedangkan pada hari kedua Lebaran, Jumat (14/5), mengalami kenaikan 2.742 orang. ''Dibanding kondisi normal, jumlah kunjungan jelas turun,'' katanya.
Jumlah kunjungan tersebut, menurutnya, masih di bawah batas maksimal kunjungan objek wisata Baturraden selama pandemi. ''Kapasitas kunjungan objek wisata Baturraden ini mencapai 15 ribu pengunjung. Sesuai ketentuan protokol kesehatan, maka batas maksimal kunjungan adalah sepertiga dari kapasitas,'' jelasnya.
Namun dia mengaku sudah memperkirakan penurunan ini, mengingat adanya kebijakan pemerintah mengenai larangan mudik. ''Bagaimana pun, adanya kebijakan ini akan menyebabkan penurunan jumlah wisata. Karena biasanya, warga mengunjungi objek wisata selama masa libur lebaran justru bersama anggota keluarganya yang mudik,'' katanya.
Aziz menyebutkan, penurunan jumlah kunjungan wisatawan tak hanya terjadi di Baturraden saja. Melainkan di seluruh objek wisata yang ada di Banyumas. Antara lain seperti Taman Balai Kemambang, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan hingga Taman Hiburan Rakyat (THR) Pangsar Soedirman, juga objek wisata lain yang dikelola oleh swasta.
Selain objek wisata yang tidak banyak dikunjungi wisata, kalangan pedagang dan pengusaha makanan khas Banyumas, mengeluhkan jumlah pembeli oleh-oleh. ''Sudah dua tahun ini kami mengalami masa sulit. Biasanya, Lebaran menjadi masa panen. Tapi dua tahun ini, Lebaran tidak memberikan hasil berlebih,'' kata pengusaha keripik di Purwokerto, Pungguh Jatmiko.
Penjual getuk goreng di Pusat Oleh-oleh Sawangan Purwokerto, Sugiyanto, juga menyebutkan warga yang datang untuk membeli oleh-oleh memang masih tetap ada. ''Tapi tidak sebanyak sebelum masa pandemi,'' katanya.