Ahad 16 May 2021 18:21 WIB

Operasional Perahu Wisata Kedung Ombo Disetop

Perahu wisata Kedung Ombo dilarang beroperasi menyusul insiden kecelakaan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Indira Rezkisari
Tim Inafis Polda Jawa Tengah mengidentifikasi perahu yang tenggelam saat membawa rombongan wisata air di Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (16/5/2021). Tenggelamnya perahu wisata air tersebut diduga disebabkan kelebihan muatan yaitu sebanyak 20 penumpang yang harusnya hanya diisi 14 penumpang. Hingga Minggu (16/5/2021)  Pukul 10.00 WIB, tujuh dari sembilan korban tenggelam berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Tim Inafis Polda Jawa Tengah mengidentifikasi perahu yang tenggelam saat membawa rombongan wisata air di Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (16/5/2021). Tenggelamnya perahu wisata air tersebut diduga disebabkan kelebihan muatan yaitu sebanyak 20 penumpang yang harusnya hanya diisi 14 penumpang. Hingga Minggu (16/5/2021) Pukul 10.00 WIB, tujuh dari sembilan korban tenggelam berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Buntut insiden terbaliknya perahu wisata di waduk Kedung Ombo Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang meminta pengelola wisata air di Kampoeng Rawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dihentikan. Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi kejadian kecelakaan wisata air, di tengah lonjakan aktivitas wisata masyarakat pada momentum libur hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah kali ini.

Bupati Semarang yang dikonfirmasi mengungkapkan, Pemkab Semarang langsung menutup tempat wisata air khususnya perahu wisata di kawasan Danau Rawapening tersebut. Di Kabupaten Semarang, jelas bupati, ada sejumlah wahana wisata air yang tersebar di kawasan danau Rawapening. Antara lain di obyek wisata Bukit Cinta, di Kecamatan Banyubiru, Jembatan Biru Kecamatan Bawen dan Kampoeng Rawa.

Baca Juga

Untuk obyek wisata Bukit Cinta yang dikelola oleh Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang memang sudah ditutup selama larangan mudik Lebaran kali ini diberlakukan oleh Pemerintah. “Maka kami meminta agar wahana perahu wisata di obyek wisata Kampoeng Rawa juga ditutup guna mengantisipasi kejadian di waduk Kedung ombo tidak terulang,” ungkap Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha di sela sidak di lokasi wisata Kampoeng Rawa oleh Forkopimda Kabupaten Semarang, Ahad (16/5).

Bupati menambahkan, perhatian utama Pemkab Semarang memang di danau Rawapening karena ada dua wahan wisata perahu yang dikelola Bumdes. Maka sebelum Lebaran telah mengeluarkan surat edaran terkait penutupan tempat wisata.

Semua tempat wisata yang dikelola oleh Pemkab Semarang ditutup sejak 7 Mei 2021 sampai dengan 17 Mei 2021. “Karena Pemkab Semarang fokus pada penanganan dan pencegahan Covid-19, pada momentum Lebaran tahun ini,” tambahnya.

Sementara itu, General Manager (GM) Kampoeng Rawa, Petrus yang dikonfirmasi terpisah mengakui, manajemen Kampoeng Rawa memang sudah tidak mengoperasikan wahan perahu wisata bagi wisatawan yang berkunjung sejak sehari sebelum hari raya Idul Fitri lalu. Karena sudah ada instruksi dari Bupati Semarang unttuk menutup wahana wisata kecuali untuk operasional restaurant. “Tidak hanya perahu wisata, kami juga menutup Sementara rumah makan apung di kawasan Kampoeng Rawa ini,” tegasnya.

Selaku pengelola, Petrus juga mengaku manajemen Kampoeng rawa tidak mau berisiko dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemkab Semarang, kendati minat masyarakat untuk melakukan aktivitas wisata pada momentum Lebaran kali ini masih cukup tinggi. “Protokol kesehatan dan SOP pencegahan, seperti wajib masker, pengecekan suhu tubuh, larangan tidak berkerumun serta membatasi pengunjung rumah makan hanya 40 persen dari kapasitas sudah kami penuhi semua,” lanjutnya.

Petrus juga menambahkan, saat dioperasionalkan, wahana perahu wisata di Kampoeng Rawa juga menerapkan standar keamanan dan keselamatan, karena wisata perahu menjadi salah satu favorit bagi pengunjung. Selain perlindungan asuransi, kelengkapan keselamatan seperti baju pelampung juga selalu dipersiapkan dan wajib bagi pengunjung. “Bahkan kami juga membatasi satu perahu maksimal hanya delapan orang meski kapasitasnya bisa untuk 10 orang,” tegasnya.

Lebih lanjut Bupati Semarang juga menyampaikan, hari ini jajaran Forkopimda kabupaten Semarang melakukan sidak ke sejumlah destinasi tujuan wisata (DTW) yang beroperasi selama larangan mudik Lebaran kali ini. Dari hasil sidak tersebut, secara umum, pengelola DTW telah melaksanakan protokol kesehatan dan SOP pencegahan sesuai dengan harapan. Ketaatan para pengelola tempat wisata dan pengunjung dapat berjalan di lapangan.

Bupati minta agar hal ini dipertahankan agar kabupaten Semarang dapat mengantisipasi potensi lonjakan kasus baru Covid-19 pascalibur Lebaran kali ini. Kepada jajarannya, bupati juga terus mengimbau agar melakukan pengawasan, monitoring dengan ketat serta edukasi agar tidak ada pengelola DTW mapun pengunjung yang abai dalam menerapkan disiplin protokol kesehatan.

“Harapannya, kegiatan wisata yang tetap beroperasi di kabupaten Semarang tetap aman dari risiko penyebaran Covid-19,” kata Bupati didampingi Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement