REPUBLIKA.CO.ID. TEL AVIV -- Rakyat Palestina tidak tinggal diam dan terus berjuang akibat diperlakukan semena-mena oleh Israel. Perampasan tanah, pengusiran, serangan Israel, dan diskriminasi oleh Israel dibalas dengan serangan roket Palestina.
Kini, konflik bersenjata Palestina-Israel menjadi gejolak sejak Perang Gaza pada 2014. Hingga Ahad ini, setidaknya 188 orang Palestina gugur di Jalur Gaza dan 10 warga Israel tewas dalam pertempuran udara paling intensif dalam beberapa tahun.
Roket-roket Palestina menjadi monster menakutkan bagi Israel saat ini meski Israel memiliki sistem senjata antirudal yang dikenal sebagai Iron Dome (Kubah Besi).
Pada Sabtu lalu, seorang pria Israel tewas setelah rentetan tembakan roket yang menargetkan Tel Aviv dan Israel tengah. Roket-roket Palestina ini menghancurkan dua hari ketenangan di wilayah tersebut.
Bangunan dan infrastruktur telah rusak di beberapa kota di Israel tengah. Rumah-rumah warga Israel ikut hancur akibat serangan roket ini. Demikian laporan Haaretz dan Reuters, Ahad.
Haaretz melaporkan, Israel melakukan ratusan serangan udara dan beberapa serangan darat di Gaza, tetapi pasukan militer Israel tidak memasuki Gaza sebagai bagian dari invasi darat. Sementara, pejuang Palestina di Jalur Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel tengah dan selatan sejak Senin pekan lalu.