Banyuwangi Gelar Mudik Online dengan Ribuan Diaspora
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. | Foto: Dok Pemkab Banyuwangi
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi baru saja menggelar mudik daring (online), Ahad (16/5). Kegiatan tersebut diikuti oleh ribuan diaspora di berbagai daerah dan negara
Ribuan diaspora tersambung secara daring melalui aplikasi Zoom, Youtube, Instagram, dan Facebook. Tercatat ada perantau yang kini bermukim di Sumatera, Sulawesi, Papua, Ambon, Kalimantan dan berbagai kota di Jawa hadir di mudik daring. Kemudian juga hadir para perantau yang kini menetap di Jepang, Taiwan, Jerman, Australia, Belanda, dan Amerika Serikat.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan, rasa terima kasih kepada seluruh diaspora yang berkenan meluangkan waktu tergabung secara virtual. Kekompakan ini membuktikan kecintaan mereka kepada Banyuwangi tidak pernah luntur. "Saya merasa terhormat bisa silaturahim dengan para diaspora," kata Ipuk di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dalam siaran pers, Senin (17/6).
Para perantau biasanya selalu silaturahim ke Banyuwangi secara langsung. Hanya saja, karena masih pandemi Covid-19, Pemkab Banyuwangi berusaha menghadirkan kegiatan mudik daring. Terlebih, kata Ipuk, kegiatan tersebut tidak hanya untuk silaturahim, tapi juga sebagai ajang konsolidasi untuk bersama-sama membangun Banyuwangi.
Para diaspora bisa mempromosikan, membantu UMKM, bahkan menyampaikan saran terkait berbagai sektor di Banyuwangi. Jika ada hal-hal positif selama di tempat rantau, mereka bisa menyampaikannya untuk kemudian diterapkan di Banyuwangi. "Sehingga ada transfer of knowledge untuk kemajuan Banyuwangi," ucap Ipuk.
Acara mudik daring dikemas secara hybrid dan digelar di lima tempat di Banyuwangi. Para perantau yang mengikuti kegiatan ini bisa berinteraksi secara langsung dengan bupati dan wakil bupati Banyuwangi. Bahkan, juga dengan para sanak kerabat yang berkumpul di lima tempat yang disediakan.
Selain itu, hadir pula traksi seni budaya dan bazar virtual produk UMKM. Ipuk juga langsung ikut mempromosikan produk UMKM kepada para diaspora. "Semoga ini jadi jalan untuk mendorong pemasaran UMKM Banyuwangi agar semakin luas," jelasnya.
Kegiatan ini disambut baik oleh warga asli Kecamatan Tegaldlimo yang kini menetap di Jerman, Dami Frese. Dami mengaku terharu sekaligus rindu dengan kampung halamannya. "Rencananya tahun kemarin mau pulang tapi, ada pandemi ini, jadinya tertunda," kata Dami.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Eva Nusrifah yang telah 20 tahun tinggal di Amerika Serikat. Salah satu pekerja di perusahaan farmasi di negeri Paman Sam tersebut biasanya pulang ke kampungnya di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi setiap tahunnya.