Senin 17 May 2021 12:57 WIB

Tetap Waspada, Keterisian RS di Sumatra Cenderung Naik

Angka BOR rumah sakit nasional berada di angka 29 persen.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat keterisian tempat tidur (BOR/Bed Occupancy Ratio) di rumah sakit (RS) di Pulau Sumatra cenderung mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini justru berkebalikan dengan kondisi di Jawa dengan tingkat BOR yang relatif rendah. RS Darurat Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta misalnya, saat ini hanya terisi 16 persen dari kapasitas.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah memonitor kondisi ini. Catatan pemerintah, angka BOR rumah sakit secara nasional berada di angka rendah atau normal, yakni 29 persen.

Baca Juga

"Namun beberapa yang relatif tinggi di Sumatra," kata Airlangga dalam keterangan pers di kantor presiden, Senin (17/5).

Provinsi yang mencatatkan tingkat BOR tertinggi adalah Sumatra Utara dengan 57 persen. Provinsi lainnya, yakni Riau dilaporkan memiliki BOR 52 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatra Barat 49 persen, Sumatra Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, Lampung 38, dan Aceh 34 persen.

Selain kenaikan BOR, Sumatra juga menghadapi potensi lonjakan kasus. Airlangga merinci ada 13 provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus dalam satu bulan terakhir.

Separuhnya ada di Sumatra. Ketiga belas provinsi tersebut, antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

"Namun kalau kita lihat dibandingkan minggu pertama April, kasus mingguan di Sumatra ada tren meningkat. Dan juga tentu kita memonitor mobilitas penduduk pascalibur Lebaran dari Sumatra ke Jawa," kata Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement