Senin 17 May 2021 12:58 WIB

Pebasket NBA Kyrie Irving Bersuara Soal Israel-Palestina

Irving ingin berbelas kasih kepada semua ras, semua budaya, dan semua orang.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Guard Brooklyn Nets Kyrie Irving.
Foto: EPA-EFE/JASON SZENES
Guard Brooklyn Nets Kyrie Irving.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pebasket NBA Kyrie Irving menganggap basket bukanlah hal terpenting baginya saat ini. Atlet 29 tahun kelahiran Melbourne, Australia, itu mengingatkan publik mengenai masalah yang lebih krusial dan terjadi di luar lapangan.

Dia menolak menjawab pertanyaan seputar basket setelah timnya, Brooklyn Nets, memenangkan pertandingan atas Bulls akhir pekan kemarin. Irving memilih untuk mengalihkan fokus ke masalah dunia yang lebih besar, termasuk konflik antara Israel dan Palestina.

"Ada banyak hal yang terjadi di luar negeri dan ada banyak dehumanisasi. Sedih melihat ini terjadi. Dan itu tidak hanya di Palestina. Tidak hanya di Israel.  Itu ada di seluruh dunia, kawan. Dan saya merasakannya," kata sosok yang menyatakan telah menjadi mualaf ini, dikutip dari New York Post, Senin (17/5).

Irving ingin berbelas kasih kepada semua ras, semua budaya, dan semua orang yang mengalami diskriminasi karena agama atau warna kulit mereka. Sebagai sesama manusia, dia ingin menunjukkan kepedulian dan ikut membantu orang yang tertindas.

"Tujuan saya di sini adalah membantu umat manusia. Saya tidak peduli Anda berdiri di sisi mana, jika Anda adalah manusia sepatutnya Anda mendukung upaya antiperang yang sedang berlangsung. Banyak orang kehilangan nyawa, anak-anak, bayi," ujarnya.

Konflik yang disinggung Irving telah berlangsung sejak akhir Perang Dunia II, tapi pecahnya kekerasan sepekan terakhir telah mengejutkan masyarakat global. Israel mengebom rumah pemimpin Gaza Hamas, Yahya Sinwar, dan Hamas meluncurkan lebih dari 100 roket ke Israel pada Ahad (16/5).

Reuters melaporkan, korban tewas di Gaza telah mencapai 192 jiwa, termasuk 58 anak-anak. Sedikitnya ada 1.225 orang terluka, dengan jumlah yang diperkirakan terus meningkat. Irving mengajak semua orang menunjukkan kepedulian.

Caranya bisa dengan memperhatikan atau sekadar mengetahui apa yang terjadi, membuat cicitan, melakukan aksi protes, atau berada di lokasi bersama para korban. Bisa pula menyusun strategi mengenai apa yang dapat dilakukan sebagai komunitas. 

Selama ini Irving dikenal karena aksi filantropinya, mulai dari membeli rumah untuk keluarga George Floyd, menyumbang kepada pemain WNBA selama pandemi, hingga mendanai bank makanan. Lewat semua itu, Irving berusaha membantu semampunya.

Menurut Irving, sebagian orang sekadar memilih pihak di tengah konflik yang berlarut, sementara dia menegaskan bahwa dirinya berpihak pada Tuhan. Prinsipnya adalah memperlakukan setiap manusia seperti bagaimana dia ingin diperlakukan.

"Ini bukan tentang mengonsumsi informasi atau mencoba menjadi benar secara politis. Ini hanya tentang melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. Dan itu adalah prinsip yang baik dalam memperlakukan semua orang dengan rasa hormat, kasih sayang, dan cinta," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement