Senin 17 May 2021 14:58 WIB

Mobilitas ke Tempat Wisata Melonjak Hingga 100 Persen

Tempat wisata yang berada di zona oranye dan merah diminta dipastikan ditutup.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah petugas menjaga akses masuk ke objek wisata Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Ahad (16/5). Objek wisata itu ditutup sejak Ahad pukul 00.00 WIB.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah petugas menjaga akses masuk ke objek wisata Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Ahad (16/5). Objek wisata itu ditutup sejak Ahad pukul 00.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobilitas warga ke lokasi-lokasi wisata sejak H-7 sampai H+3 Lebaran kemarin melonjak dalam rentang 38-100 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, kenaikan mobilitas ke destinasi wisata terutama terjadi DKI Jakarta serta Subang dan Pangandaran di Jawa Barat.

"Terjadi kenaikan signifikan di wilayah oranye di beberapa kota, seminggu sebelum Lebaran dan empat hari di weekend pada saat Lebaran yang kenaikannya 38-100 persen terutama di Jakarta, kemudian juga di Subang, dan Pangandaran," kata Airlangga, dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (17/5).

Baca Juga

Pemerintah juga meminta pemerintah daerah koordinator untuk menutup tempat wisata yang berada di zona merah. Permintaan ini merespons ramainya sejumlah destinasi wisata di zona oranye selama libur Lebaran kemarin.

"Di wilayah oranye beberapa yang masih dibuka dan ini yang kemarin diarahkan kepada pemda untuk menutup lokasi-lokasi yang di zona oranye," kata Airlangga.

Selain ramainya pergerakan warga ke lokasi wisata, pemerintah juga melaporkan adanya peningkatan mobilitas warga di daerah berkaitan dengan tradisi mudik. Ada tiga provinsi yang mencatatkan lonjakan mobilitas warga, yakni Maluku Utara dengan kenaikan nyaris 100 persen, Sulawesi Barat naik 74 persen, dan Gorontalo naik 72 persen.

"Mobilitas masih rendah antara lain tentunya di wilayah Bali masih relatif rendah," kata Airlangga.

Untuk mengantisipasi arus balik Lebaran, pemerintah pun menggelar random test Covid-19 terhadap pemudik di sejumlah titik jalan menuju Jakarta. Pemerintah juga memberlakukan mandatory check, yakni kewajiban bagi pemudik asal Sumatra untuk menunjukkan surat negatif Covid-19 sebelum menyeberang ke Jawa.

"Khusus untuk yang dari Sumatra dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakauheni dan di tempat mereka berangkat. Tentunya kita berharap bahwa mereka yang masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik sudah aman dari covid," ujar Airlangga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement