REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Banjir bandang melanda dua Nagari di Kecamatan Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat sejak Ahad (16/5) kemarin. Banjir ini mengakibatkan ratusan rumah terendam lumpur dan material lainnya yang dibawa banjir.
Jalur transportasi terganggu, karena air memenuhi jalan raya. Selain itu, sejumlah jembatan tidak bisa dilewati karena rusak akibat diterjang banjir.
“Sampai siang ini ketinggian air masih satu meteran. Lebih sepinggang orang dewasa,” kata Sekretaris Nagari Binjai, Almirizon, Senin (17/5).
Selain Nagari Binjai, kata Almirizon, musibah itu juga menimpa Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Rahul Tapan. Kecamatan Rahul berada di lokasi strategis, karena menjadi pintu masuk dari Provinsi Sumbar menuju Muko-muko Bengkulu dan Kerinci Jambi.
Ia menyebut data sementara yang dikumpukan aparat pemerintah kedua nagari, tercatat ada sekitar 800 lebih unit rumah terendam, dengan ketinggian air antara 1,5 hingga 2 meter.
Banjir di Pesisir Selatan ini dipicu hujan deras yang terjadi sejak sepekan terakhir. Sehingga aliran Sungai Batang Tapan meluap.
“Bukan sekedar meluap. Sekarang aliran sungainya sudah berpindah dan mengarah ke pemukiman warga sehingga kami semakin terancam,” ucap Almirizon.
Untuk mengatasi hal itu, warga kiki berharap adanya langkah kongkrit berupa normalisasi sungai. Karena banjir seperti ini berulang kali terjadi.