Senin 17 May 2021 18:30 WIB

Ini Waktu Kedatangan 695 WNA ke Indonesia Sejak Januari

WNA yang masuk ke Indonesia sudah melalui pengawasan dan memenuhi prosedur imigrasi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agus Yulianto
Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Komunikasi Antar-Kementerian dan Lembaga, Adita Irawati, Kamis (24/5).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Komunikasi Antar-Kementerian dan Lembaga, Adita Irawati, Kamis (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 158 Warga Negara China kembali masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (15/5) pekan lalu. Berdasarkan manifes terdapat 170 penumpang yang terdiri atas 158 WNA China dan 12 orang WNI.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, para penumpang datang menggunakan pesawat reguler. "(Para penumpang) Sudah mengikuti ketentuan Imigrasi dan protokol kesehatan. Penumpang pesawat ini bisa WNI, seperti pekerja migran atau pelajar, diplomat, akademisi, dan lainnya," kata dia dalam keterangannya, Senin (17/5). 

Bila dihimpun, sejak Januari 2021 tercatat sudah 695 WNA yang masuk ke wilayah Indonesia. Sebagian besar merupakan para tenaga kerja asing (TKA) dari China. 

Pada 1 Januari 2021, tercatat ada 13 WN China masuk dengan pengecualian karena memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) melalui Bandara Soekarno Hatta. Padahal, larangan WNA masuk ke Indonesia mulai diberlakukan pada hari itu. 

Saat itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Soekarno-Hatta Romi Yudianto memastikan, WNA yang diperbolehkan masuk karena pengecualian sudah menyesuaikan ketentuan dalam Surat Edaran 04/2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Dalam Masa Pandemi Covid-19 yang diterbitkan Satgas Penanganan Covid-19. Berelang dua pekan, sebanyak 153 WN China tiba di Bandara Seokarno-Hatta, Banten, pada Sabtu (24/1). Mereka mendarat dengan Pesawat China Southern Airlines dari Guangzhou dengan membawa 171 penumpang yang terdiri atas 153 WN RRT dan 18 WNI. 

Berselang beberapa bulan, pada 21 April 2021, sebanyak 117 WN India masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta. Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto memastikan, WN India yang ramai-ramai datang ke Indonesia sudah melalui pengawasan ketat dan memenuhi prosedur keimigrasian. 

Romi mengungkapkan, 117 WN India itu datang pada Rabu (21/4) malam menggunakan pesawat AirAsia QZ988. Di dalam pesawat itu ada 127 orang, yang terdiri atas 117 WN India dan 10 orang WNI.

Kemudian pada 4 Mei 2021, sebanyak 85 WN China tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara, mengatakan, selain puluhan warga negara China, ada juga tiga warga negara Indonesia yang ikut masuk dengan pesawat sewaan yang sama.

"Benar pada Selasa, 4 Mei 2021 Jam 14.55 WIB, telah mendarat 85 WN China dan 3 WNI dengan pesawat China Southern Airlines (charter flight) dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta," kata Angga. 

Saat itu, Angga menegaskan, seluruh warga negara China itu telah melewati pemeriksaan sesuai protokol kesehatan sebelum pemeriksaan keimigrasian. Angga menyebut, dokumen keimigrasian para warga negara China itu telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Menteri Hukum dan HAM.

Berselang 4 hari, yakni pada 8 Mei 2021, sebanyak 157 WN China tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Kemenkumham mengatakan, 157 warga negara asing (WNA) yang tiba di Tanah Air dari Guangzhou, China, telah memenuhi aturan keimigrasian. Mereka masuk ke Indonesia untuk bekerja.

"Seluruh WNA telah memenuhi aturan keimigrasian dengan jenis visa dan kegiatan yang sesuai dengan Peraturan Menkumham Nomor 26 Tahun 2020, yaitu untuk kegiatan bekerja, bukan untuk kunjungan wisata," kata Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Jhoni Ginting melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/5). 

Sebanyak 157 WNA asal negeri Tirai Bambu tersebut tiba dengan pesawat China Southern Airlines CZ387 (regular flight) dari Guangzhou pukul 05.00 WIB. Seluruh WNA juga telah mengantongi rekomendasi dari instansi yang berwenang.

Menanggapi semakin masifnya TKA yang masuk ke Indonesia, Menkumham Yasonna Laoly meminta Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengetatkan prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 terkait perlintasan orang masuk ke Indonesia. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 beserta varian mutasinya.

"Harus menjadi perhatian bagi kita semua bahwa perang melawan Covid-19 belum selesai. Bagi jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi yang bekerja di perlintasan, baik darat, laut, maupun udara harus lebih meningkatkan perlindungan diri dan pencegahan bagi WNI maupun WNA yang masuk," kata Yasonna dalam keterangan, Senin (17/5).

Menurutnya, Indonesua harus berkaca dari situasi global pandemi Covid-19 di mana banyak negara telah memasuki masa pandemi kedua dan ketiga serta banyaknya varian mutasi virus tersebut. Dia mengatakan, contoh paling mutakhir di India yang sungguh mengerikan. "Kita berharap ini tidak terjadi di Indonesia," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement