Senin 17 May 2021 18:54 WIB

Kemenhub: Tidak Ada Pesawat Charter Bawa TKA China

Menhub Budi Karya meminta para TKA menunda perjalanan ke Indonesia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Tenaga Kerja Dari Cina ( ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Tenaga Kerja Dari Cina ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak 170 warga negara asing (WNA) dikabarkan tiba Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggunakan pesawat charter dari Ghuangzho, China melalui video viral yang diunggah akun Instagram @warung_jurnalis. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan tidak ada pesawat charter yang membawa penumpang dari luar negeri. 

“Tidak ada pesawat charter membawa tenaga kerja asing (TKA) dari luar negeri sejak 5 Mei 2021 karena sudah diberhentikan,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada Republika.co.id, Senin (17/5). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, justru yang ada hanya penumpang umum yang menggunakan pesawat reguler dari luar negeri. Adita memastikan, penumpang tersebut sudah mengikuti ketentuan imigrasi dan protokol kesehatan. 

“Penumpang pesawat ini (yang masuk ke Indonesia menggunakan penerbangan reguler) bisa WNI seperti pekerja migran atau pelajar, diplomat, akademisi, dan lainnya,” jelas Adita. 

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta para tenaga kerja asing menunda perjalanan ke Indonesia. Khususnya pada masa larangan mudik yang saat ini masih diberlakukan di Indonesia. 

"Telah disetujui di dalam rapat terbatas bahwa tidak ada lagi penerbangan charter dari luar negeri  yang beroperasi melayani tenaga kerja asing selama masa peniadaan mudik (hingga 17 Mei 2021)," kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (10/5). 

Budi menambahkan, Kemenhub juga akan mengantisipasi kepulangan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia. Terutama para PMI yang akan pulang ke wilayah Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara. 

"Kemenhub telah berkoordinasi dengan operator transportasi untuk menyiapkan kapal-kapal dan juga bus untuk mengangkut mereka sampai ke tempat tujuan akhir mereka," jelas Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement