REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD mengenang 40 hari kepergian Anton Medan. Profesor Yudian mengunjungi makam Muhammad Ramadhan Effendi atau yang lebih dikenal dengan nama Anton Medan, mantan Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) di area Pesantren At-Taibin, Pondok Rajeg, Bogor, Sabtu (8/4).
Sesampainya di lokasi, Profesor Yudian bersama dengan jajarannya langsung menggelar doa bersama di makam almarhum. Kemudian dilanjutkan dengan silaturahmi bersama keluarga Almarhum Anton Medan serta tamu undangan yang bertempat di Masjid Jami’ Tan Kok Liong.
Agenda belasungkawa dan silaturahmi ke rumah keluarga besar Anton Medan ini termasuk dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan yang dilaksanakan oleh BPIP. Bertujuan untuk membangun komunikasi dan jejaring dengan komunitas-komunitas umat beragama di Indonesia.
Dalam sambutannya, Profesor Yudian menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan satu bentuk penghargaan dan penghormatan kepada almarhum sebagai sosok pejuang muslim yang memiliki visi kebangsaan. Ia juga menyatakan bahwa pria yang memiliki nama asli Tan Hok Liang ini merupakan sosok penting dalam organisasi PITI.
“Ziarah ini merupakan penghargaan dan penghormatan kepada ulama, kalau negara itu kepada pahlawan, kalau yang ke masyarakat itu ulama atau pejuang-pejuang muslim,” ungkap Profesor Yudian dihadapkan keluarga Almarhum dan tamu-tamu yang hadir dalam acara tersebut.
Profesor Yudian menegaskan jika penghargaanya terhadap almarhum didasari oleh dedikasi tinggi almarhum atas pesantren dan lembaga pendidikan yang diasuhnya. Ia menyebut, apa yang dilakukan oleh almarhum merupakan sesuatu yang luar biasa dan patut untuk diapresiasi sebagai salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan keagamaan dalam konsepsi kebangsaan.
Acara ini merupakan agenda Safari Ramadhan kesekian kalinya bagi BPIP yang dihadiri oleh santri, wali murid, dan warga sekitar Pondok Pesantren At-Taibin. Turut hadir juga Ketua RW Kp. Sawah, Imam Solihin beserta pengurus dengan protokol Kesehatan yang ketat.
Imam Solihin dan perwakilan keluarga mengucapkan terimakasih kepada rombongan BPIP atas penghargaannya kepada almarhum. Ia juga sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Profesor Yudian, bahwa almarhum merupakan sosok yang ramah dan memiliki hubungan sosial yang baik dengan warga sekitar.