REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University mengingatkan masyarakat waspada saat membeli daging di masa Lebaran. Hal itu agar tidak kecolongan membeli daging oplosan yang tidak halal.
Dr Joko Hermanianto dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan FatetaIPB University dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan daging oplosan bisa dibedakan dengan daging segar meskipun harus dengan latihan mendalam. Disampaikan, daging babi atau celeng biasanya dilumuri dengan darah sapi supaya warnanya mirip daging sapi.
"Secara visual bisa dibedakan namun perlu latihan dan latihan," ujar Joko dalam seminar yang diselenggarakan Halal Science Center (HSC), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB University itu.
Ia menyampaikan terdapat beberapa ciri yang perlu dikenali. Pertama, warna daging babi pucat sementara daging sapi lebih gelap karena konsentrasi mioglobin pada sapi tiga kali lipat dibanding babi."Tapi karena pucat, oleh pengoplos kadang dioplos dengan darah sapi," katanya.
Berikutnya adalah pada seratnya, serat pada babi lebih lembut dibandingkan serat pada sapi yang lebih kasar. Kandungan lemak pada sapi cenderung kering dan baunya khas, sementara lemak pada babi cenderung meleleh dan aromanya juga khas."Ini ciri yang paling dominan, yang jika dilatih, kita bisa untuk membedakannya" ujarnya.
Untuk lebih meyakinkan, ia mengatakan, dapat dilakukan uji rapid test dengan alat PDK lateral flow enzym-immunoeassay. Alat ini memiliki ketelitian 0,5 persen.Artinya, jika daging sapi 99,5 persen dicampur daging babi 0,5 persen itu masih terdeteksi namun untuk yang sudah diolah ketelitian akan menurun.
Namun demikian alat ini hanya sebagai tes awal jika terdapat temuan positif harus diteruskan dengan tes PCR.
Ciri ayam baik
Sementara itu pada unggas, Dosen IPB University dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Drh Supratikno mengungkapkan ciri-ciri ayam yang baik yaitu umumnya berwarna putih agak sedikit kemerahan.
Ayam tertentu jika ransumnya banyak mengandung pigmen kuning maka kulitnya juga akan sedikit menguning.Pada ayam kampung ada yang kakinya hitam, kuning, ada yang bulunya berfolikel agak hitam ada juga yang tidak.Kemudian baunya tidak menyimpang, tidak berbau amis yang menyengat.
Permukaan kulitnya lembab, permukaan daging yang bersih tidak terdapat darah dan pori-pori bekas cabutan bulunya tertutup."Kalau ayam disembelih dalam kondisi hidup masih rigor mortis, ototnya secara selular itu belum mati dan masih bisa berkontraksi. Ketika dicabut bulu maka akan mengkerut lagi sehingga pori-porinya tidak akan membuka. Sangat berbeda dengan ayam tiren, rigornya sudah selesai pada saat dibersihkan, pori-porinya terbuka," ungkapnya.