Raksasa fintech milik Jack Ma, Ant Group melaporkan laba yang melonjak menjadi USD3,4 miliar (Rp48 triliun) pada kuartal Desember setelah regulator China menggagalkan rekor penawaran umum perdana dan menyuruhnya untuk mengurangi bisnis.
Ant Group menyumbang hampir 7,2 miliar yuan untuk pendapatan Alibaba Group Holding Ltd., menurut laporan perusahaan.
Dilansir dari The Star di Jakarta, Senin (17/5/21) berdasarkan sepertiga saham Alibaba di Ant, yang berarti laba 21,8 miliar yuan (Rp48 triliun), naik 50% dari 14,5 miliar yuan dalam tiga bulan sebelumnya.
Baca Juga: Jack Ma Muncul Lagi, Lakukan Kunjungan Langka ke Markas Alibaba!
Penghitungan tersebut menggarisbawahi kekuatan pendapatan Ant yang dibanggakan sebelum pihak berwenang menuntut perusahaan fintech terbesar di China melipat bisnis keuangannya menjadi perusahaan induk hingga membatasi prospek pertumbuhannya.
Sementara itu, regulator telah mengeluarkan serangkaian proposal yang mengancam untuk mengekang dominasi Ant dalam pembayaran online dan mengurangi ekspansinya ke dalam peminjaman konsumen dan pengelolaan kekayaan.
Oleh sebab itu, Pimpinan Eric Jing telah berjanji kepada stafnya bahwa perusahaan akan go public, meski sepertinya nilainya jauh lebih rendah daripada sebelum tindakan keras yang membuat IPO dihentikan pada bulan November.
Ant tidak sendirian menghadapi tindakan keras. Pemerintah juga memberlakukan batasan luas pada divisi keuangan 13 perusahaan termasuk Tencent Holdings Ltd. dan ByteDance Ltd. Unit JD.com Inc., Meituan dan Didi Chuxing.