Selasa 18 May 2021 06:56 WIB

Pemkot Bogor Ambil Alih Pengelolaan Pasar Tekum

Kondisi Pasar Tekum tidak terawat dengan baik selama 14 tahun dikelola PT Galvindo.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meneken proses pengambil alihan operasional Pasar Induk Teknik Umum (Tekum) Kemang, Kota Bogor, Senin (17/5).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meneken proses pengambil alihan operasional Pasar Induk Teknik Umum (Tekum) Kemang, Kota Bogor, Senin (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor resmi mengambil alih pengelolaan Pasar Induk Teknik Umum (Tekum) Kemang, yang berada di Jalan Sholeh Iskandar, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat pada Senin (17/5). Selama 14 tahun, Pasar Tekum dikelola oleh pihak ketiga, yaitu PT Galvindo.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim menjelaskan, pengambil alihan pengelolaan Pasar Tekum merupakan kewajiban Pemkot Bogor untuk menjalankan tugas mengoperasikan pasar rakyat. Dia menyebut, pasar rakyat harus dikoordinasikan atau di bawah kendali dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

"Sesuai dengan langkah yang sudah kita ambil, dengan proses mulai dari pembentukan pengambil alihan tim operasional, maka hari ini, Senin 17 Mei 2021 kita melaksanakan pengambil alihan operasional Pasar Tekum Kemang setelah tertunda 14 tahun," kata Dedie ketika ditemui Republika di Pasar Tekum, Senin (17/5).

Dedie menjelaskan, secara normatif PT Galvindo berkenan berkomunikasi secara intens dengan Pemkot Bogor. Sebab, langkah yang dilakukan Pemkot Bogor masih bersinggungan dan bersentuhan pihak lainnya.

Dari komunikasi tersebut, Dedie ingin melihat niat baik dari PT Galvindo untuk melaksanakan langkah bersama melakukan perbaikan Pasar Tekum. "Itu yang paling pokok, paling penting kita laksanakan hari ini," ucap Dedie.

Untuk mengoperasikan Pasar Tekum, kata Dedie, Pemkot Bogor membuat tim yang terdiri  berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Di dalamnya, melibatkan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Bogor, Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ), dan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) lain.

Pantauan Republika, kondisi jalan di Pasar Tekum tidak terawat dengan baik. Berbagai lubang di beberapa sisi, lingkungan yang becek, saluran air yang tersumbat, dan sampah yang menumpuk.

"Hal-hal seperti ini tidak sehat. Makanya pemerintah perlu ikut campur langsung menangani operasional pasar ini. Paling tidak kalau sudah di bawah kendali pemerintah, sampah bisa di-manage dengan baik," kata Dedie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement