Selasa 18 May 2021 13:41 WIB

Cara Menghindari Hipertensi pada Usia 30-an

Stres dapat meningkatkan tekanan darah dan mencuri ketenangan pikiran Anda.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: torange
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pekerja muda saat ini tidak asing dengan stres. Tekanan di tempat kerja, gaya hidup yang tak banyak bergerak, kurang olahraga, dan diet yang berat menjadi pemicunya.

Akibatnya, banyak orang berusia 30-an sekarang memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi. Seperti dilansir di laman Economist Time, konsultan kardiologi di Rumah Sakit Multispesialis Zen di Mumbai, dr Narayan Gadkar, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan lateral yang dilakukan oleh darah di dinding arteri.

Hipertensi dalam waktu lama akan membebani dinding arteri, menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti serangan jantung. Pada sebagian besar pasien, penyebabnya masih belum diketahui. Namun kurangnya aktivitas fisik, merokok, obesitas, stres, usia, penyakit ginjal kronis, diabetes yang tidak terkontrol, dan terlalu banyak asupan natrium adalah beberapa faktor yang menyebabkannya tidak terkontrol.

Kenali gejala

Meski pada sebagian besar pasien, penyebabnya masih belum diketahui, ada beberapa tanda yang memicu peringatan tentang timbulnya hipertensi. Sakit kepala, pusing, sesak napas, dan banyak berkeringat adalah beberapa tanda yang harus ditangani dengan hati-hati.

Pola tidur yang bermasalah, mimisan, bintik-bintik darah di mata, dan kabut otak adalah beberapa tanda bahaya yang tidak boleh Anda lewatkan. Saat Anda melihat salah satu dari ini, lakukan janji untuk bertemu dengan dokter untuk mendapatkan nasihat medis.

Hindari stres

Stres adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi mereka yang berusia 30-an, tidak ada pelepasan stres saat menyulap pekerjaan dan tanggung jawab hidup.

Mengupayakan keseimbangan kehidupan kerja dapat menyebabkan stres. Stres pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah dan mencuri ketenangan pikiran Anda. Oleh karena itu, manajemen stres sangat penting.

Anda dapat menghilangkan stres dengan meremajakan diri. Dengarkan musik, menari, berkebun, dan melukis untuk menjaga pikiran tetap terlibat. Ini akan menurunkan kadar hormon stres, kortisol, dan menurunkan tekanan darah Anda.

Kurangi garam

Terlalu banyak garam dalam makanan bisa berbahaya. Mengurangi asupan natrium akan memungkinkan Anda mengelola tekanan darah dan mengurangi angka kematian dan morbiditas yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.

Katakan tidak pada makanan olahan, keripik, dan acar. Bahkan makanan kaleng yang dibuat dengan banyak garam harus dihindari. Kurangi alkohol dan kafein. Hindari merokok. Tanyakan kepada ahli terkait jumlah asupan garam yang tepat untuk Anda.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement