REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gabungan serikat buruh di Jawa Barat menggelar aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/5). Aksi ini untuk mengutuk serangan yang dilakukan Israel ke Palestina.
Koordinator aksi Roy Jinto mengatakan kali ini para serikat buruh memang baru pertama kalinya menggelar aksi terkait Palestina. Sebab, ia merasa serangan yang dilakukan Israel ke Palestina sudah melanggar asas kemanusiaan.
"Kita menganggap ini pelanggaran HAM dan pelanggaran perang, karena di dalam perang itu tidak boleh membunuh warga sipil, tapi faktanya puluhan anak meninggal dunia," kata Roy di lokasi aksi.
Aksi itu diikuti oleh ratusan buruh dari berbagai serikat buruh di Jawa Barat. Mereka membawa bendera Palestina dan sejumlah spanduk bertuliskan dukungan kepada Palestina dan kecaman kepada Israel.
Dalam aksi itu ia meminta Pemerintah Indonesia agar mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna memberi sanksi kepada Israel terkait serangan tersebut. Karena, kata dia, Indonesia kini telah memiliki pengaruh di PBB dengan anggota kehormatan.
Selain itu, ia pun meminta Pemerintah untuk mengajak para negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar bersatu mengecam Israel. "Kita berharap pemerintah Indonesia lebih tegas, kita sangat kecewa negara-negara Muslim hari ini cenderung diam, kita lihat negara Eropa yang mayoritas non muslim melakukan aksi yang lebih besar," katanya.
Selain itu, para serikat buruh pun mengancam akan memboikot sejumlah produk dari Israel dalam rangka mengutuk serangan Israel tersebut. Dalam aksi tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bandung pun menggelar tes antigen secara acak kepada para peserta aksi dari serikat buruh.
Kemudian, para anggota kepolisian pun mengawasi penerapan protokol kesehatan Covid-19 peserta aksi. Sedangkan rekayasa lalu lintas dilakukan dengan menutup sebagian Jalan Diponegoro tepatnya di depan Gedung Sate.