Pemkab Purbalingga Lakukan Tes Antigen pada Wisatawan
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan mengambil sampel untuk tes antigen. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Untuk mengantisipasi ledakan kasus Covid 19 pasca Lebaran, Pemkab Purbalingga, Jawa Tengah, melakukan sejumlah langkah antisipatif. Antara lain, terkait dengan tetap dibukanya objek wisata.
Sejumlah langkah antisipatif yang dilakukan, antara lain dengan membatasi jumlah pengunjung, mewajibkan wisatawan mengenakan masker, dan juga melakukan tes antigen secara acak pada sejumlah pengunjung di berbagai objek wisata yang ada.
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi saat melakukan peninjauan di sejumlah objek wisata, menyebutkan berbagai upaya dilakukan agar tidak sampai terjadi ledakan kasus Covid 19 pasca Lebaran. ''Kami berupaya semaksimal mungkin agar hal itu tidak terjadi,'' katanya.
Dari pantauan selama kunjungan dan juga laporan dari pihak pengelola, Bupati menyebutkan jumlah kunjungan wisata di sejumlah obyek wisata, mulai mengalami lonjakan pada Sabtu (15/5) dan Ahad (16/5). ''Kalau pada hari pertama dan kedua Lebaran, memang masih cenderung sepi,'' jelasnya.
Pengunjung yang datang, menurut bupati, tidak hanya wisatawan yang datang dari Kabupaten Purbalingga saja. Tapi juga dari kabupaten tetangga. Terkait hal ini, dia meminta agar pengelola objek wisata dan juga pengunjung agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan.
Terkait upaya penegakan protokol kesehatan, Satgas Covid 19 Purbalingga juga menempatkan petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol, Dinhub, dan petugas kesehatan berjaga di sejumlah objek wisata. ''Mereka akan mengingatkan jika ada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan,'' katanya.
Kepala Dinasa Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Purbalingga, Bambang Wijonarko, mengakui adanya lonjakan kunjungan wisatawan selama dua hari terakhir. Khusus pada Ahad (16/5) lalu, jumlah pengunjung objek wisata Owabong hingga pukul 14.00 tercatat 5.525 orang, Goa Lawa 1.490, dan DLas Serang 5.000 orang.
Ia menyebutkan, jumlah kunjungan itu masih di bawah jumlah kunjungan yang disyaratkan Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah terkait kunjungan wisata selama libur Lebaran. ''Pembatasan terkait jumlah pengunjung adalah 30 persen dari kapasitas normal,'' ujar dia.