Rabu 19 May 2021 05:15 WIB

Berbaik Sangka kepada Allah Swt Menjelang Ajal

Umat Islam yang akan meninggal disarankan untuk berprasangka baik kepada Allah Swt.

Kematian (ilustrasi)
Foto: Dailymail.co.uk
Kematian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bagi siapa saja yang mengetahui ajalnya telah tiba disarankan untuk berprasangka baik kepada Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda dalam sebuah hadis, "Aku bersama hamba-Ku yang berprasangka baik tentang-Ku"

Imam Ghazali mengatakan, pada suatu hari, orang-orang berkunjung kepada seseorang yang akan meninggal dan mereka bertanya, "Bagaimana keadaan dirimu?" Ia menjawab. "Aku berharap mendapatkan rahmat Allah dan aku takut dengan dosa-dosaku."

Dalam sebuah hadis Nabi Saw bersabda. "Allah Azza wa Jalla akan memberikan kepada seseorang yang berkumpul pada dirinya dua hal pada saat bersamaan, ya itu ia berharap dan ingin selamat dari apa yang ia takutkan."

Sang sufi terkemuka, Tsabit al-Bannani berkata. "Seorang pemuda sangat gemar sibuk dan mabuk dalam bermain. Ibunya selalu memberikan nasehat kepada pemuda itu dan berkata, "Wahai anakku! Ingatlah bahwa pada suatu hari nanti akan datang saat yang tak terelakan. Ketika kematian benar-benar datang kepada pemuda itu, ibunya mengunjunginya kemudian berkata ibunya itu kepadanya.

"Wahai anakku! Telah kuperingatkan engkau berkali-kali tentang bencana ini ia menyahut wahai ibuku! Tuhanku maha pengasih. Aku berharap kiranya Dia berkenan memperlihatkan sebagian dari kasih sayangnya itu hari ini"

Tsabit berkata, disebabkan oleh prasangka baiknya terhadap Allah maka Allah memperlihatkan rahmat-Nya kepada pemuda itu."

Demikian pula halnya dengan sebuah kisah sebagaimana yang diceritakan Jabir bin Wadah. Ia berkisah, "Ada seorang pemuda yang gemar berbuat keji, ketika ajal mendatanginya, ibunya berkata padanya, wahai anakku! Tinggalkanlah suatu wasiat kepada aku." Pemuda itu berkata.

"Wahai Ibu jangan lepaskan cincinku karena padanya terdapat asma Allah. Mudah-mudahan Allah yang maha pengasih memperlihatkan rahmatnya kepadaku karenanya."

Malamnya Jabir memimpikan pemuda dan si pemuda itu berkata. "Beritahukan kepada Ibuku bahwa kalimat itu telah bermanfaat bagi aku dan Allah berkenan mengampuni aku."

Pada suatu hari seorang badui gurun Dusun terserang suatu penyakit. Orang-orang berkata kepadanya bahwa tidak lama lagi ia akan meninggal dunia. Ia bertanya "akan dibawa kemana aku ini? Mereka berkata "Kepada Allah!"

Lalu ia berkata, "Aku suka dibawa kepadanya. Dia pasti memperlakukan aku dengan baik."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement