REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan, tidak ada perbedaan gelaja mencolok antara pasien yang terjangkit Covid-19 varian baru dan lama. Ia mencontohkan dua pekerja migran yang terjangkit Covid-19 varian baru, yang saat ini masih menjalani perawatan di RSLI Surabaya.
Pada awalnya hanya merasakan gejala nyeri otot dan kelelahan. Selanjutnya, gejala yang dirasakan sama seperti pasien Covid-19 pada umumnya.
"Gejala ini sama. Ada yang pertama kita dapatkan gejal awalnya hanya nyeri otot dan kelelahan. Terus gelaja lanjutannya sama dengan yang lain," ujar Nalendra di Surabaya, Selasa (18/5).
Nalendra mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, ada perbedaan dalam hal kecepatan penyebaran virus corona varian baru dibanding yang varian lama. Ia mencontohkan, virus corona strain B.117 yang berasal dari Inggris. Penyebarannya lebih cepat 36 hingga 75 persen dibanding virus terdahulu.
"Kalau yang UK itu adalah kurang lebih 36 sampai 75 persen kecepatannya. Lebih cepat yang UK itu," ujar Nalendra.
Nalendra mengingatkan agar pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSLI Surabaya, tidak terlalu khawatir meskipun ada pasien yang terjangkit varian baru Covid-19. Karena, pihaknya telah menyiapkan panduan dan langkah dalam penanganannya.
Nalendra hanya mengingatkan agar semua masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan. Ia meminta masyarakat tidak terlena meskipun telah menjalani vaksinasi Covid-19. Sehingga virus corona varian baru ini tidak sampai menyebar luas di Indonesia, khususnya di Jatim.
"Panduan klinisnya sudah ada kita buat. Sehingga kita sudah punya. Jadi kalau ada varian baru langkah-langkahnya sudah ada semuanya," kata dia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, adanya dua varian baru virus corona yang terdeteksi di wilayah setempat. Yakni virus varian B.1351 asal Afrika Selatan dan B.117 asal Inggris. Dua varian baru virus corona itu dibawa pekerja migran asal Jember dan Sampang yang baru pulang dari Malaysia.