Selasa 18 May 2021 15:33 WIB

Politikus Israel Ini Kritik Serangan ke Jalur Gaza

Serangan ke Gaza dinilai tak punya tujuan jelas dan hanya untuk pencitraan Netanyahu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Asap dan api membumbung dari gedung yang menjadi target pemboman saat serangan udara Israel ke kota Gaza, Selasa (18/5).
Foto: EPA-EFE/Mohamad Saber
Asap dan api membumbung dari gedung yang menjadi target pemboman saat serangan udara Israel ke kota Gaza, Selasa (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Politikus sayap kanan Israel, Avigdor Lieberman mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena kurangnya tujuan strategis dalam serangan militer terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Menurutnya, aksi keras Israel ini hanya untuk kepentingan perdana menteri sendiri saja.

"Tindakan Netanyahu dapat mengakibatkan kehancuran 'Third Temple' atau kuil suci ketiga di dunia dan mengancam keberadaan Israel tanpa tujuan strategis atau tujuan yang jelas," tulis Lieberman yang juga menjabat Ketua Partai Beiteinu kepada surat kabar Maariv, dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (18/5).

Baca Juga

Menurutnya, Israel perlu menentukan langkah akhirnya di Jalur Gaza dan bagaimana itu akan mencapai hasil yang diinginkan. "Satu-satunya tujuan di balik serangan udara di Gaza adalah untuk menutupi citra Netanyahu," katanya.

Selama hampir sepuluh hari, Israel menyerang Gaza setiap harinya. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas selama sepekan terakhir di Gaza telah meningkat menjadi 201, termasuk 59 anak-anak dan 35 wanita. Sementara 1.300 orang lainnya telah terluka.

Sepuluh orang, termasuk dua anak-anak, juga dilaporkan tewas di Israel akibat serangan roket yang ditembakkan dari Gaza menyusul ketegangan di Yerusalem Timur. Ketegangan ini dilatar belakangi oleh pemindahan paksa keluarga Palestina dari rumah mereka ke rumah pemukim Yahudi di lingkungan Sheikh Jarrah, kota yang diduduki.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement