REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Surat kabar Inggris melaporkan, Iran memainkan peranan kunci dalam membantu gerakan perlawanan Palestina, Hamas, untuk mengembangkan roketnya. Ini memungkinkan roket-roket Hamas mencapai sasaran jauh di dalam Israel.
Laporan dari surat kabar Telegraph diambil dari klaim yang dibuat oleh pejabat intelijen Barat. Hal itu menunjukkan bahwa Pasukan Quds elite Iran, cabang Korps Pengawal Revolusi Israel (IRGC), mengawasi pengembangan dan evolusi persenjataan Hamas.
"Pejabat intelijen meyakini bantuan teknologi yang diberikan oleh Iran, yang mencakup saran perinci tentang pengaturan infrastruktur produksi Hamas sendiri di Gaza, telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan organisasi itu untuk menyerang target jauh di dalam Israel," tulis surat kabar sayap kanan Inggris tersebut pada Jumat pekan lalu, seperti dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (18/5).
Hubungan antara Hamas dan Teheran diyakini telah diperkuat selama lima tahun terakhir. Ini dikarenakan gerakan tersebut berusaha untuk meningkatkan kemampuan militernya setelah serangan Israel pada 2014 terhadap orang-orang Palestina di Gaza, meskipun ada ketidaksepakatan atas konflik Suriah.
Setelah serangan 2014, juru bicara Hamas Abu Ubaida berterima kasih kepada Republik Islam Iran atas dukungannya. "(Teheran) tidak menahan kami dari dana, senjata dan (bentuk bantuan) lainnya dan membantu kami dalam perlawanan dengan memasok kami dengan rudal yang menghancurkan benteng Zionis selama serangan dan pertempuran yang kami lakukan melawan penjajah," ujarnya kala itu.
Menurut pejabat senior intelijen Barat, seperti dikutip oleh Telegraph, kolaborasi antara Iran dan Hamas telah menghasilkan organisasi yang memiliki senjata yang jauh lebih efektif. "Bantuan Iran telah menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hal jangkauan, presisi, dan tingkat kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh senjata tersebut," ujar pejabat tersebut yang tidak diidentifikasikan identitasnya.