REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Objek wisata Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat terus menjaga protokol kesehatan (prokes) agar tetap aman dikunjungi wisatawan di tengah wabah pandemi COVID-19 yang saat ini masih mengancam kesehatan manusia.
"Saat ini protokol kesehatan hal yang harus diutamakan di tengah pandemi untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung maupun pengelola," kata Penanggung Jawab Taman Satwa Cikembulan Wili Ariesta di Garut, Selasa (18/5).
Ia menuturkan Taman Satwa Cikembulan cukup ramai dikunjungi wisatawan saat musim libur Idul Fitri dengan kunjungan yang cukup banyak pada Sabtu (15/5) dan Minggu (16/5). Meski libur Idul Fitri sudah selesai, kata dia, kunjungan wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan masih ramai karena saat ini anak-anak belum masuk sekolah dan sebagain orang tua juga ada yang masih libur kerja.
"Alhamdulilah sekarang masih ramai karena masih libur sekolah, puncaknya Sabtu dan Minggu kemarin, kebanyakan wisatawan lokal dari Garut, untuk kunjungan kami batasi 50 persen dari kapasitas Cikembulan," katanya.
Ia menyampaikan pengelola Taman Satwa Cikembulan mengedepankan prokes pencegahan COVID-19 mulai dari pintu masuk diatur kedatangan wisatawan agar tidak terjadi antrean di loket.
Selanjutnya, kata Willi, jalur kunjungan ke setiap kandang satwa diatur agar tidak terjadi pertemuan orang sehingga pengunjung merasa nyaman dan bisa melihat semua jenis satwa.
"Kami berlakukan prokes ini sangat ketat, pengunjung diwajibkan menggunakan masker, cek suhu, siapkan area cuci tangan, kami juga menutup tempat seperti dalam ruangan agar tidak terjadi kerumunan," katanya.
Ia menyampaikan selain penerapan prokes oleh internal Taman Satwa Cikembulan, pihak luar seperti dari Dinas Kesehatan, kepolisian, TNI, dan Satpol PP juga terjun ikut mengawasi dan mengingatkan pengunjung agar mematuhi prokes.
Selain itu, lanjut dia, petugas medis dari Satgas Penanganan COVID-19 Garut juga melakukan tes antigen secara acak terhadap pengunjung dan pengelola untuk mendeteksi ada atau tidaknya penyebaran wabah COVID-19 di tempat itu.
"Ada tes antigen juga di sini, ada pengunjung dan petugas yang diperiksa, hasilnya alhamdulillah semua negatif," katanya.
Ia menyampaikan penerapan prokes secara ketat itu untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengelola maupun pengunjung agar terhindar dari wabah COVID-19. Jika tempat wisata aman dan sesuai dengan prokes yang ditentukan, kata dia, maka perekonomian masyarakat sekitar wisata kembali bangkit karena bisa berjualan dan juga melayani jasa mengatur parkir kendaraan wisatawan.
"Dengan dibukanya tempat wisata ini efeknya jelas terasa yaitu pedagang atau warga sekitar bisa berjualan dan ekonomi tumbuh," katanya.
Seorang pengunjung Taman Satwa Cikembulan asal Garut, Agus mengatakan kondisi Taman Satwa Cikembulan cukup bagus, bersih, dan tempatnya luas sehingga tidak terjadi kerumunan orang.
Awal masuk Taman Satwa Cikembulan, kata dia, sudah ada petugas gabungan yang memeriksa suhu tubuh pengunjung, kemudian diminta untuk selalu memakai masker, dan menjaga jarak.
"Pelayanannya bagus, kita juga diarahkan jalurnya, kalau ada yang tidak pakai masker langsung dikasih tahu untuk memakainya," kata Agus.