Rabu 19 May 2021 00:12 WIB

 IHA Desak Dewan Keamanan PBB Sanksi Israel

Hingga saat ini, penyerangan Israel ke Jalur Gaza masih berlanjut.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komite Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) Muhammad Ali Yusuf (tengah) bersama perwakilan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama saat memberikan keteranga pers atas krisis kemanusiaan Palestina di Jakarta, Selasa (18/5). Menyikapi krisis kemanusiaan Pelstina yang terjadi, IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama menyatakan sikap antara lain mendesak Israel untuk mengehentikan serangan yang telah meyebabkan terus bertambahnya korban warga sipil khususnya anak-anak, wanita dan warga lanjut usia serta meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Ketua Komite Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) Muhammad Ali Yusuf (tengah) bersama perwakilan organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) dan Tokoh Penggerak Aksi Kemanusiaan Lintas Agama saat memberikan keteranga pers atas krisis kemanusiaan Palestina di Jakarta, Selasa (18/5). Menyikapi krisis kemanusiaan Pelstina yang terjadi, IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama menyatakan sikap antara lain mendesak Israel untuk mengehentikan serangan yang telah meyebabkan terus bertambahnya korban warga sipil khususnya anak-anak, wanita dan warga lanjut usia serta meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) bersama tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman menyampaikan pernyataan sikap tentang tragedi kemanusiaan akibat penyerangan Israel terhadap Palestina. Salah satu pernyataan sikapnya, IHW mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi kepada Israel.

Ketua Komite IHA, Muhammad Ali Yusuf menyampaikan, konflik antara Israel dan Palestina semakin memanas sejak 10 Mei 2021. Korban warga sipil terus berjatuhan. Hingga pernyataan sikap ini dikeluarkan, penyerangan Israel ke Jalur Gaza masih berlanjut.

"Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNOCHA dan BBC pada Senin (17/5) pukul 12.00 waktu setempat, setidaknya 200 warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk 59 anak-anak, telah tewas dan sebanyak 1.305 orang cedera," kata Ali saat menyampaikan pernyataan sikap di Sofyan Hotel Cut Meutia, Selasa (18/5).

Dia menyampaikan, di Tepi Barat ada 17 warga tewas dengan dua orang di antaranya  adalah anak-anak. Sementara itu, tercatat 42 ribu orang penyintas mencari perlindungan saat ini di 50 sekolah UNRWA.

Dia mengatakan, menyikapi krisis kemanusiaan yang semakin parah, IHA yang merupakan aliansi organisasi kemanusiaan lintas iman di Indonesia bersama dengan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman menyatakan sikap.

"IHA mendesak Israel untuk menghentikan serangan yang telah menyebabkan terus bertambahnya korban warga sipil khususnya anak-anak, wanita dan warga lanjut usia," ujar Ali.

Dia menegaskan, warga sipil tentu saja adalah pihak yang paling menderita akibat konflik bersenjata, apalagi saat ini hampir sebagian besar negara dan warga di dunia masih berjuang untuk keluar dari krisis pandemi Covid-19, termasuk Palestina. IHA meminta semua pihak untuk mengedepankan langkah diplomasi dan negosiasi yang difasilitasi oleh PBB untuk mencapai perdamaian berpedoman pada resolusi Dewan Keamanan PBB dan berdasarkan parameter yang disepakati secara Internasional.

IHA mengutuk tindakan Israel yang mengusir warga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah dan berlanjut pada penyerangan ke Jalur Gaza Palestina yang dilakukan secara membabi buta. Sehingga berdampak korban jiwa pada masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik ini khususnya perempuan dan anak-anak, termasuk serangan yang diarahkan kepada fasilitas umum seperti kantor perwakilan media-media, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan rumah ibadah.

"IHA mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan agresi dan diskriminasi terhadap bangsa Palestina, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mematuhi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 1948 dalam memberikan perlindungan secara luas kepada masyarakat sipil," ucap dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement