Selasa 18 May 2021 17:26 WIB

Kadin: 22.736 Perusahaan Daftar Vaksin Gotong Royong

Animo perusahaan yang mendaftar program vaksin gotong royong cukup besar.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
Vaksin gotong royong
Foto: Republika
Vaksin gotong royong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, pelaksanaan vaksin gotong royong mendapat respons positif dari dunia usaha. Ia mengungkap, sudah 22 ribu lebih perusahaan yang terdaftar untuk melaksanakan vaksinasi gotong royong tersebut.

"Itu terbukti dari begitu banyaknya perusahaan, sekarang ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang mendaftar dan lebih dari 10 juta orang," ujar Rosan meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong ke para pekerja di PT Unilever Indonesia, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, yang disiarkan secara virtual, Selasa (18/5).

Baca Juga

Rosan berharap pelaksanaan vaksin gotong royong ini sejalan dengan ketersediaan vaksin sehingga bisa berjalan lancar. Dengan begitu, hal itu dapat menyukseskan program vaksinasi nasional dan target kekebalan komunitas atau herd immunity sebesar 182 juta orang di Indonesia.

"Karena vaksin ini merupakan salah satu faktor dominan yang akan memberikan dampak positif untuk sektor kesehatan dan juga akan berdampak positif pada pemulihan perekonomian kita. Jadi, dampaknya sangat besar dan dunia usaha, dalam hal ini Kadin dan seluruh asosiasi, kita bersama-sama dengan pemerintah," kata Rosan.

Apalagi, Rosan mengatakan, banyak juga perusahaan yang mendaftar meminta agar dapat meregistrasi tidak hanya karyawannya, tetapi juga keluarga pegawai dan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.

"Untuk mendapatkan vaksinasi yang mereka berikan secara gratis. Jadi, animonya sangat-sangat luar biasa," ujarnya.

Selain itu, Rosan pun meyakini akan banyak perusahaan yang mendaftar untuk pelaksanaan vaksin mandiri terhadap para pegawainya. Sebab, animo perusahaan yang mendaftar cukup besar.

"Akan lebih banyak lagi perusahaan akan ikut, saya melihat angkanya akan bertambah secara signifikan ke depannya," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement