Selasa 18 May 2021 18:05 WIB

1.500 Keluarga Bekasi Waspada Banjir Luapan Kali Sadang

Kali Sadang mulai meluap dengan ketinggian 10-60 sentimeter sejak Selasa pagi.

Sebanyak 1.500 kepala keluarga lebih yang tinggal di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berstatus waspada banjir akibat luapan Kali Sadang sejak Selasa (18/5) pagi. (Ilustrasi Banjir)
Foto: MGIT3
Sebanyak 1.500 kepala keluarga lebih yang tinggal di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berstatus waspada banjir akibat luapan Kali Sadang sejak Selasa (18/5) pagi. (Ilustrasi Banjir)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebanyak 1.500 kepala keluarga lebih yang tinggal di Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berstatus waspada banjir akibat luapan Kali Sadang sejak Selasa (18/5) pagi. "Hujan lebat menyebabkan debit air sungai meninggi hingga rata dengan tanggul pembatas bahkan rembesan air mulai keluar dari celah-celah tanggul," kata warga Perum Griya Setu Permai Hendra (39).

Dia mengatakan luapan air sungai itu kini sudah mulai membanjiri tempat tinggal warga dengan ketinggian bervariasi dari 10-60 sentimeter. "Dua perumahan dengan jumlah 1.500 KK lebih terimbas luapan sungai yakni Perum Griya Setu Permai dan Perum Mustika Gandaria. Air sudah mulai masuk ke jalanan rumah warga sejak pukul 07.30 WIB," katanya.

Baca Juga

Hendra mengaku warga di dua perumahan itu khawatir tanggul Kali Sadang jebol sebab volume rembesan air di celah tanggul semakin tinggi. "Kalau sampai jebol, minimal tinggi muka air yang meluap ke perumahan warga bisa sampai semeter lebih," kata dia.

Warga sudah mulai mempersiapkan diri untuk evakuasi dadakan dengan peralatan seadanya. Pada tahun 2020 lalu, tercatat banjir telah menerjang wilayahnya sebanyak lima kali dengan ketinggian air hingga sedada orang dewasa.

"Tahun ini banjir semakin parah, sudah terjadi enam kali. Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki tanggul. Saya berharap cepat surut jadi air tidak masuk ke rumah seperti kejadian beberapa waktu lalu," katanya.

Hendra mengatakan rembesan air sungai keluar semakin banyak dari tanggul manual yang terbuat dari bambu dan peralatan seadanya lainnya. Dikhawatirkan air akan meluap jika wilayah hulu di Kabupaten Bogor mengalami hujan deras sebab luapan air dipastikan meruntuhkan tanggul semi permanen tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi Henri Lincoln membenarkan beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi tergenang akibat luapan air sungai namun hujan yang mengguyur Kabupaten Bekasi semalam masih dalam katagori aman. "Benar ada beberapa genangan air ringan, tapi sudah mulai menyurut, dan Kabupaten Bekasi masih aman banjir," katanya.

Terkait luapan air di wilayah Kecamatan Setu, Henri masih menunggu laporan dari kepala wilayah setempat untuk melakukan asesmen sementara untuk perbaikan tanggul, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melihat langsung. "Kita lihat kondisinya seperti apa, nanti apakah butuh perbaikan sementara atau secara permanen," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement