Selasa 18 May 2021 18:26 WIB

Vaksinasi Covid-19 untuk Masyarakat Umum Dimulai

Pilot project vaksinasi masyarakat umum sudah dimulai di Jakarta.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Tenaga kesehatan mengisi suntikan dengan vaksin Covid-19. Pemerintah Indonesia kini resmi memulai program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat umum.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan mengisi suntikan dengan vaksin Covid-19. Pemerintah Indonesia kini resmi memulai program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat umum.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia kini resmi memulai program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat umum. Vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat umum di Tanah Air terlebih dahulu dimulai di Jakarta sejak Senin (17/5) kemarin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, pihaknya menetapkan kelompok prioritas vaksinasi berdasarkan rekomendasi organisasi kesehatan dunia PBB (WHO). Di rekomendasi tersebut, dia melanjutkan, WHO menyebutkan ada tiga kelompok prioritas yang mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga

Pertama yaitu petugas kesehatan yang berisiko tinggi karena sangat mudah terpapar, terinfeksi virus kemudian menularkan virus baik ke keluarga, pasien yang dirawat maupun lingkungan sekitar. Kelompok kedua, dia melanjutkan, kelompok dengan risiko kematian dan kesakitan yang tinggi seperti lansia. Ketiga adalah kelompok yang bekerja yang memiliki memberikan tertular dan menularkan virus atau petugas pelayanan publik.

"Kemudian setelah itu baru masuk kelompok sasaran masyarakat umum (di Indonesia) yang jumlahnya kurang lebih 140 juta jiwa sasaran," ujarnya saat mengisi konfetensi virtual FMB9 bertema Vaksinasi Gelombang Ketiga Dimulai,  Selasa (18/5).

Selain berdasarkan rekomendasi WHO, pihaknya juga melihat situasi kondisi di negara ini. Nadia menyebutkan pemerintah mempertimbangkan menetapkan kelompok sasaran karena ketersediaan vaksin. Ia menjelaskan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 181,5 juta orang divaksin yang artinya membutuhkan 426 juta dosis.

"Nah, 426 juta dosis ini tidak mungkin datang sekali atau tiba secara bertahap. Karena ketersediaan vaksin itu tidak datang dalam satu kali, makanya kami harus membuat prioritas," ujarnya.

Terkait kelompok sasaran masyarakat umum yang kini mendapatkan vaksinasi, pemerintah beberapa kriteria. Pertama, dia melanjutkan, masyarakat rentan yang dilihat dari aspek geospasial yang artinya secara geografis memiliki angka kejadian Covid-19 tinggi dan terus menerus terjadi yang cenderung tidak terjadi penurunan.

Kriteria kedua, dia menambahkan, yakni melihat masyarakat rentan dari segi aspek ekonomi dan sosial, di antaranya masyarakat ekonomi ke bawah, masyarakat kurang beruntung yang didahulukan termasuk kelompok disabilitas, dan orang dengan gangguan jiwa. Nadia menambahkan, provinsi DKI Jakarta sudah terlebih dahulu memulai vaksinasi untuk kelompok ini.

Sebab, dia melanjutkan, kasus Covid-19 di ibu kota Indonesia ini cenderung meningkat dan aspek sosial ekonominya juga bervariasi. Artinya, Jakarta dinilai jadi daerah urban yang memiliki variasi maayarakat status sosial dan ekonomi yang beragam.

"Pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok masyarakat umum di DKI Jakarta ini bisa jadi pilot project buat kami sebelum melaksanakannya secara nasional," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement