REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Trio Fauqi Virdaus yang wafat setelah divaksin AstraZeneca memberi saran kepada pemerintah terkait pelaksanaan vaksinasi. Pihak keluarga menyarankan agar pemerintah memperketat tahapan skrining.
Kakak Trio, Viki mengapresiasi upaya pemerintah yang menghentikan vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.
"Langkah pemerintah sudah baik, tapi aspirasi kami mengenai metode skrining perlu ditingkatkan," kata Viki kepada Republika, Selasa (18/5).
Viki menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan pelampiran cek laboratorium bagi individu sebelum melaksanakan vaksinasi. Hal ini guna mengetahui rekam medis dan mengetahui penyakit yang diderita individu sebelum divaksin.
"Syaratnya perlu cek laboratorium sebelum divaksin biar lebih safety. Orang itu enggak tahu lagi sakit apa sebelum divaksin," ujar Viki.
Viki menyayangkan tak ada cek laboratorium terhadap adiknya sebelum divaksin. Hal inilah yang membuatnya penasaran akan penyebab meninggalnya sang adik yang baru saja divaksin sehari sebelumnya.
"Memang seharusnya pekerja perlu medical check up untuk tahu kondisinya biar saat terjadi hal bagaimana sudah siap ada riwayat medisnya. Bukan cuma mengandalkan yang kelihatannya saja," ucap Viki.
Diketahui, Trio meninggal pada Kamis (6/5). Almarhum disuntik vaksin AstraZeneca pada satu hari sebelumnya. Mulanya almarhum merasa demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin.
Kondisi fisik Tiro melemah dan masih mengalami demam pada Kamis. Almarhum dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada Kamis sekitar pukul 12.30 WIB.