REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah dalam hal ini Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diminta mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di pesantren usai libur lebaran berakhir. Ini karena seusai lebaran Idul Fitri, para santri banyak kembali ke pesantren atau masuk ajaran baru di pesantren.
"Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di pesantren, penting ada upaya pencegahan sejak dini dengan cara santri yang hendak kembali ke pesantren atau yang ingin belajar di pondok pesantren di swab terlebih dahulu," kata Pengurus Lembaga Dakwah PBNU Abdul Muiz Ali dalam keterangannya, Selasa (18/5).
Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat itu menilai perlunya peran pemerintah untuk memfasilitasi bantuan swab bagi santri yang hendak kembali ke pesantren. Ini karena, tidak semua santri maupum pesantren memiliki kemampuan swab massal kepada seluruh santri.
"Pemerintah penting memfasilitasi dan membantu pelaksanaan Swab masal secara gratis," kata Abdul Muiz.
Ia berharap, dalam pelaksanaan swab masal untuk santri yang hendak ingin kembali ke pesantren, pemerintah bisa kerjasama dengan ormas, semisal NU atau ikatan alumni pesantren setempat.
Karena biasanya, usai lebaran Idul Fitri, banyak para santr yang kembali ke pesantren atau daftar baru ke pondok pesantren. Baik pesantren sekitar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian ke Madura.
Ia mencontohkan, untuk santri asal DKI Jakarta misalnya, tidak kurang 1000 santri belajar di pondok pesantren di luar Jakarta.
"Mereka rata-rata mondok di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Pesantren Al-Anwar Sarang, pesantren Tebuireng Jombang, Lirboyo, Ploso, Sidogiri dan sebagian belajar di Madura Jawa Timur," katanya.