Rabu 19 May 2021 10:11 WIB

Israel Coba Bunuh Pemimpin Militer Hamas Dua Kali

Tentara Israel gagal membunuh Kepala Brigade Ezzeddin al-Qassam

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Sistem pertahanan Israel, Iron Dome, sedang bekerja melawan rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza, di Kota Ashkelon, Israel, 11 Mei 2021. Lembaga Pertahanan Israel mengatakan sudah menembak lebih dari 100 target Hamas di Jalur Gaza.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Sistem pertahanan Israel, Iron Dome, sedang bekerja melawan rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza, di Kota Ashkelon, Israel, 11 Mei 2021. Lembaga Pertahanan Israel mengatakan sudah menembak lebih dari 100 target Hamas di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel mencoba untuk membunuh pemimpin militer Hamas sebanyak dua kali sejak 10 Mei. Surat kabar Times of Israel mengutip sumber intelijen Israel mengatakan tentara gagal membunuh Kepala Brigade Ezzeddin al-Qassam, Muhammad Deif, tetapi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Pembunuhan Deif adalah tujuan utama Israel selama serangan yang berlangsung di Gaza. Selama lebih dari 25 tahun, Deif telah dianggap sebagai salah satu tokoh Palestina yang paling dicari oleh Israel.

Baca Juga

Deif telah selamat dari upaya pembunuhan Israel sebanyak lima kali pada 2001, 2002, 2003, 2006, dan 2014. Istri Deif, putrinya berusia 3 tahun, dan putranya yang masih balita gugur dalam upaya pembunuhan.

Pada Selasa (18/5) malam, korban gugur di Gaza mencapai 217 orang termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sekitar 1.500 orang mengalami luka-luka dalam serangan Israel di Gaza.

Ketegangan meningkat sejak pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Hal ini menyebabkan aksi protes dari warga Palestina yang diikuti oleh serangan Israel terhadap warga sipil Palestina.

Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina di sekitar masjid al-Aqsa. Konfrontasi pecah antara warga Palestina dan polisi Israel di beberapa bagian Yerusalem Timur pada Ahad (9/5), termasuk di Sheikh Jarrah dan di luar Kota Tua serta di Haifa, yaitu kota campuran Arab-Yahudi di Israel utara.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu (14/5) malam bahwa pasukan keamanan Israel akan terus melanjutkan operasi serangan. Militer Israel menyebut Hamas dan kelompok pejuang Palestina lainnya telah menembakkan sekitar 2.300 roket dari Gaza sejak Senin. Israel mengatakan sekitar 1.000 berhasil dicegat oleh pertahanan rudal dan 380 jatuh ke Jalur Gaza.

Israel telah melancarkan lebih dari 1.000 serangan udara dan artileri ke jalur pantai yang berpenduduk padat. Israel mengatakan serangan itu ditujukan ke Hamas dan sasaran militan lainnya.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement