REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin keberadaan tol Pekanbaru-Padang yang menghubungkan dua provinsi, Riau dan Sumatra Barat, mampu meningkatkan daya saing kedua daerah. Semakin banyak wilayah di Sumatra yang tersambung tol, ujar presiden, maka akan muncul percepatan mobilitas orang dan barang yang akan meningkatkan daya saing Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain.
"Produk-produk yang ada baik di Provinsi Riau dan di Kota Padang nantinya akan memiliki daya saing yang baik, terutama dalam rangka bersaing dengan produk-produk dari negara lain," kata Presiden saat mengunjungi lokasi pembangunan tol ruas Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Bangkinang, Rabu (19/5).
Jalan tol seksi Pekanbaru-Bangkinang merupakan jalan tol sepanjang 40 kilometer dan menjadi bagian dari tol Trans-Sumatera yang akan membentang dari Aceh hingga Lampung sepanjang 3.049 kilometer.
"Ini berada di (jalan tol seksi) Pekanbaru-Bangkinang dan nantinya akan terhubung ke arah Padang. Kita harapkan perkembangan pembangunannya semakin hari semakin panjang," ujar Presiden.
Sampai dengan saat ini, proses pembebasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jalan tol seksi tersebut telah mencapai 60,70 persen. Sementara untuk proses konstruksi sendiri telah mencapai 65,60 persen.
Konstruksi jalan tol Pekanbaru-Bangkinang ditargetkan untuk dapat selesai pada Desember 2021. Tol ini nantinya akan terhubung dengan jalan tol yang berada di wilayah Provinsi Sumatra Barat.
Berdasarkan data yang diterima, proyek pembangunan ruas jalan tol tersebut mampu menyerap hingga 11.984 tenaga kerja. Proyek tersebut juga menjalankan program padat karya tunai dengan anggaran yang direncanakan senilai Rp 21,13 miliar untuk menyerap 5.788 tenaga kerja pada tahun 2021 ini.
Mendampingi Presiden dalam peninjauan ialah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Riau Syamsuar.
Selain itu, hadir juga Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit dan Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto.