REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan vaksinasi terhadap guru dan tenaga kependidikan ditargetkan selesai pada akhir Mei mendatang. Diharapkan, pada Juli mendatang saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka dimulai seluruh guru dan tenaga kependidikan telah divaksin.
"Dosis satu sudah 96,5 persen, yang belum divaksinasi mungkin alasan medis atau apa dan masih tetap dilayani di puskesmas. Sekarang dosis kedua sudah 35 sekian persen. Insyallah kalau sesuai jadwal dan pada sehat di akhir bulan ini selesai," ujar Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, Rabu (19/5).
Ia menambahkan, saat ini vaksinasi yang relatif berjalan pelan yaitu terhadap lansia. Vaksinasi dosis pertama baru mencapai 31 persen sedangkan dosis kedua baru mencapai 28 persen.
"Ini masih jadi tantangan, saya juga mengimbau kepada keluarga yang punya lansia atau yang kita tahu tetangga kita lansia tolong diantar untuk mendapatkan layanan," katanya.
Ahyani melanjutkan, penambahan kasus Covid-19 di Kota Bandung saat ini tidak mengalami peningkatan signifikan. Selain itu, keterisian tempat tidur di rumah sakit berada dibawah 50 persen serta ruang isolasi mandiri yang terisi antara 30 hingga 40 persen.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan vaksinasi dosis kedua kepada tenaga pendidik dan kependidikan sedang dilakukan untuk mempercepat target 100 persen. Dengan kondisi tersebut, diharapkan jika pembelajaran tatap muka dilaksanakan maka pemerintah Kota Bandung siap dari segi infrastruktur dan sumber daya.
"Kita saat ini se Kota Bandung sudah 95 persen dosis kesatu sudah selesai. Mudah-mudahan akhir Mei bisa 100 persen. Mudah-mudahan kalau Juli pemerintah pusat membuka untuk PTM secara infrastruktur dan sumberdaya kita sudah siap," katanya.
Ia mengatakan, kurang lebih tenaga pendidik dan kependidikan yang divaksinasi di Kota Bandung mencapai 36 ribu orang. Yana mengatakan, vaksinasi tenaga pendidik dan kependidikan merupakan syarat agar belajar tatap muka dapat dilaksanakan.
Selain itu, simulasi telah dilakukan termasuk melakukan dialog dengan berbagai pihak yang berkepentingan. "Jadi pada dasarnya pemkot Bandung sudah siap meski kita nunggu regulasi dari pemerintah pusat," katanya.