REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kelompok perjuangan Palestina Hamas kembali menyurati Presiden Indonesia Joko Widodo terkait dengan meningkatnya aksi penyerangan Israel.
Dalam surat tertanggal 18 Mei 2021 itu, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh meminta Jokowi -- sapaan akrab Joko Widodo -- segera bertindak dan menggalang dukungan dari negara-negara Arab, Islam, dan juga komunitas internasional untuk menyatakan sikap tegas mendesak Israel segera menghentikan aksi teror dan penyerangannya ke wilayah Jalur Gaza.
Ismail Haniyeh juga meminta Jokowi menggalang dukungan dan mendesak Israel menghentikan pengusiran terhadap warga Palestina di Yerusalem, diskriminasi rasial, serta mencabut keputusan terkait pengambilalihan Sheikh Jarrah.
Hamas juga meminta Presiden Jokowi mendesak Israel menjauhi al-Aqsa serta menghentikan kekerasan terhadap jamaah yang melaksanakan ibadah di sana. "Kami meminta Anda untuk segera bertindak," kata Ismail Haniyeh dalam suratnya.
Hingga kini pihak Istana yakni Juru Bicara Presiden Indonesia Fajdroel Rachman belum merespons saat dikonfirmasi mengenai surat tersebut.
Setidaknya 217 warga Palestina telah gugur, termasuk 63 anak-anak dan 36 wanita, dan 1.400 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak pekan lalu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Sepuluh orang Israel juga telah tewas oleh tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
Ketegangan baru-baru ini yang bermula di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.