Penggawa Persis Lakukan Tes Swab Antigen Usai Libur Panjang
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Para pemain dan official team Persis Solo menjalani tes swab antigen seusai libur Lebaran, pasa Rabu (19/5). | Foto: Persis Solo
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seluruh penggawa Persis Solo beserta official team menjalani tes swab antigen setelah kembali dari libur panjang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, pada Rabu (19/5). Tercatat ada 38 pemain beserta official team mengikuti serangkaian tes pada hari tersebut.
Sebelumnya, juga telah dilakukan agenda tes serupa terhadap seluruh staf Persis pada Senin (17/5). Langkah itu menjadi komitmen klub untuk terus menerapkan protokol kesehatan demi terjaganya kesehatan seluruh staf dan pemain serta pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan kerja klub.
"Pelaksanaan tes yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur, di antaranya dilakukan di ruangan terbuka, terbagi dalam beberapa sesi (tidak bersamaan dalam satu waktu), dan dilakukan oleh instansi yang sudah mendapat pelatihan serta telah terakreditasi," terang Iwan Wahyu Utomo, selaku dokter tim.
Terkait hasil tes, tim telah menyiapkan prosedur tindak lanjut untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Sementara itu, sebagian penggawa lain yang belum datang akan melakukan tes secara terpisah terlebih dahulu sebelum bergabung dengan skuad Laskar Samber Nyawa.
"Apabila hasil negatif bisa memulai latihan, tetapi jika ada yang positif akan dilakukan isolasi mandiri dan dilanjutkan menjalani tes PCR. Isolasi akan dilakukan selama lima hari terlebih dahulu dengan pemberian vitamin dan terapi simtomatik. Sementara untuk pemain yang belum bergabung tetap dilakukan tes sendiri sebelum bergabung dengan tim," imbuhnya.
Serangkaian agenda tes swab antigen tersebut menjadi syarat sebelum pemain dapat bergabung dengan skuad yang akan mulai menjalani latihan rutin dalam persiapan menyambut kompetisi Liga 2 2021 mendatang.
"Tes swab antigen yang dijalankan merupakan syarat bagi seluruh elemen tim untuk memulai latihan lagi setelah libur Lebaran. Jangan sampai ada klaster dari sepak bola," tegasnya.