Rabu 19 May 2021 15:26 WIB

Demonstran Lebanon Panjat Beton Perbatasan Israel

Israel melukai setidaknya lima pengunjuk rasa Lebanon.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga Lebanon dan Palestina meneriakkan slogan dan mengibarkan bendera, selama unjuk rasa yang diselenggarakan oleh kelompok militan Hizbullah Lebanon untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin, 17 Mei 2021.
Foto: AP/Hassan Ammar
Warga Lebanon dan Palestina meneriakkan slogan dan mengibarkan bendera, selama unjuk rasa yang diselenggarakan oleh kelompok militan Hizbullah Lebanon untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin, 17 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Demonstran di Lebanon menggelar unjukrasa di di perbatasan Lebanon-Israel menentang serangan udara pasukan Israel di Gaza pada Selasa (18/5). Lima orang dilaporkan terluka akibat gas air mata dan bom asap yang ditembakkan oleh pasukan Israel kepada para pengunjuk rasa tersebut.

"Sejumlah demonstran memanjat pagar beton perbatasan, mengibarkan bendera dan spanduk Hizbullah, dan melempar batu," lapor Kantor Berita Nasional.

Baca Juga

"Pasukan Israel menembakkan gas air mata dan bom asap, menyebabkan lima orang terluka," kata media Pemerintah Lebanon, dilansir dari Ahram Online, Rabu (19/5).

Namun demikian, media pemerintah tidak mengatakan apakah mereka yang terluka adalah warga negara Lebanon atau pengungsi Palestina.

Sejak pekan lalu, serangkaian protes di sepanjang perbatasan Lebanon telah dilakukan memprotes serangan udara Israel di Gaza, daerah kantong Palestina yang padat penduduk. Serangan udara itu telah membunuh sebanyak 213 warga Palestina.

Menurut kementerian kesehatan Gaza, di pihak Israel sebanyak 12 orang meninggal dunia oleh ribuan roket yang ditembakkan ke negara Yahudi itu dari dalam Gaza.

Seorang demonstran Lebanon meninggal oleh tembakan Israel pada Jumat setelah dia mencoba melintasi pagar perbatasan ke Israel utara. Beberapa lainnya terluka dalam insiden serupa selama sepekan terakhir, yang terjadi di tengah ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan.

Pada Senin, tentara Israel mengatakan pihaknya meluncurkan tembakan artileri ke Lebanon sebagai tanggapan atas tembakan roket dari negara tetangga yang gagal mengenai negara Yahudi itu.

Tentara Lebanon pada Selasa mengatakan, bahwa 10 peluru dan tujuh bom suar telah ditembakkan oleh Israel ke Lebanon selatan sebagai tanggapan atas serangan roket yang belum diklaim oleh kelompok mana pun.

Mereka juga menyita tujuh peluncur roket, enam dibongkar dan satu masih membawa roket - di luar desa selatan al-Habariyya sebagai bagian dari penyelidikan siapa yang bertanggung jawab atas tembakan roket itu.

Kamis lalu, tiga roket juga ditembakkan dari Lebanon selatan dekat kamp pengungsi Palestina di Rashidiyeh menuju Israel. Tentara Israel mengatakan roket itu mendarat di laut.

Hizbullah, musuh bebuyutan Israel, belum mengomentari serangan roket pada Kamis atau Senin, tetapi sumber yang dekat dengan gerakan Syiah yang didukung Iran menyangkal adanya hubungan apapun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement