Rabu 19 May 2021 16:35 WIB

Berdikari Ingin Bangun Kandang Breeding hingga Pabrik Pakan

Sebelumnya Berdikari berkutat pada sektor perdagangan hingga rempah-rempah.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melakukan pemotongan daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jawa Barat (8/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melakukan pemotongan daging sapi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) milik PT Berdikari (Persero), di Desa Gandasari, Kecamatan Cibitung Barat, Bekasi, Jawa Barat (8/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara mengatakan fokus perusahaan yang sudah ada sejak 1966 saat ini menyasar pada sektor peternakan, terutama perunggasan. Fokus terhadap sektor peternakan dimulai sejak 2018.

Sebelumnya Berdikari berkutat pada sektor perdagangan hingga rempah-rempah. "Sejak 2018, fokus kita di peternakan, khususnya perunggasan. Untuk sektor perunggasan, kalau melihat perusahaan swasta rata-rata mereka sudah beroperasi sejak 70-an," ujar Harry saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/5).

Baca Juga

Saat ini, ucap Harry, Berdikari memiliki tiga anak usaha yakni Berdikari Logistik, Berdikari Meubel Nusantara, dan Berdikari United Livestock. Kata Harry, Berdikari Meubel Nusantara memiliki kinerja yang baik meski tidak selaras dengan bisnis inti induknya. 

"90 persen produknya ekspor ke Jerman dan Spanyol, kita minta buka pasar lain ke Australia," lanjut Harry.

Sementara Berdikari United Livestock merupakan peninggalan Amerika Serikat (AS) dengan bisnisnya breeding atau pembiakan dan penggemukan Sapi dengan luas lahan sebesar 6.700 hektare di Sulawesi. Harry menyebut periode 2012 merupakan masa akhir kejayaan Berdikari. 

Manajemen Berdikari saat ikut, lanjut Harry, mendatangkan empat ribu Sapi namun tidak tergarap dengan baik lantaran adanya kesalahan dalam manajemen. "Kami katakan missmanagement karena saat datang, kandang dan pakan belum siap sehingga Sapi banyak yang mati dan hilang tanpa ada dokumen," ungkap Harry.

Harry menambahkan, Berdikari juga memiliki utang sebesar Rp 300 miliar. Manajemen baru Berdikari, kata Harry, perlahan mulai menyelesaikan utang perusahaan hingga tersisa sebesar Rp 40 miliar terhadap BNI.

Harry menyampaikan Berdikari juga berencana membangun kandang breeding Sapi di lahan seluas enam hektare di Malang, Jawa Timur; pabrik pakan, hingga rumah potong sendiri. Harry mengatakan rencana ini akan direalisasikan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang. 

"InsyaAllah tahun ini akan ada rumah potong dan maksimal pada 2023 kita sudah punya pabrik pakan," kata Harry menambahkan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement